URtrending

Plastik Jadi Bahan Bakar Produksi Tahu di Sidoarjo, Khofifah Beri Solusi

Nivita Saldyni, Selasa, 19 November 2019 14.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Plastik Jadi Bahan Bakar Produksi Tahu di Sidoarjo, Khofifah Beri Solusi
Image: Instagram @khofifah.ip

Sidoarjo - Penggunaan sampah plastik impor sebagai bahan bakar produksi tahu di Tropodo, Krian, Sidoarjo jadi sorotan publik.

Pasalnya, tak hanya membahayakan lingkungan, namun juga bisa mencemari kandungan tahu itu sendiri.

Lagi-lagi alasan biaya yang murah menjadikan para produsen tahu ini memilih plastik impor untuk dijadikan bahan bakar. Namun tanpa mereka sadari, penggunaannya telah mencemari lingkungan.

Pertama, asapnya yang tak baik untuk pernafasan. Selain itu, juga ditemukan kandungan berbahaya di telur dari ayam yang memakan sampah plastik hingga ampas tahu di sekitar lokasi.

Baca Juga: Wah Sikat Gigi Bambu Bisa Jadi Alternatif Pengganti Sikat Gigi Plastik, lho!

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin para Industri Kecil Menengah (IKM) segera mengganti bahan bakarnyanya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan dan sehat.

Tak hanya itu, Khofifah menawarkan empat pilihan untuk para produsen.

"Jadi begini, kalau PIRT-nya itu urusan pemkab, pembinaannya urusan pemkab. Kebijakan soal plastik yang masuk di dalam impor bahan kertas yang diambil dari sampah kertas itu urusan pusat," kata Khofifah, Selasa (19/11/2019).

Maka, empat pilihan alternatif yang diberikan Khofifah di antaranya adalah wood pellet atau pelet kayu. Selain terjangkau, serbuk kayu ini juga dikenal ramah lingkungan.

Baca Juga: Inovatif!! Makan di Warung Ini Bayarnya Pakai Sampah Plastik

"Paling memungkinkan dan paling terjangkau itu wood pellet, menurut hitungan Pak Bupati. Kedua adalah sudah dikomunikasikan oleh pemkab Sidoarjo dengan PGN, yaitu memperpanjang pipa city gas. Kemudian ketiga adalah dengan Compressed Natural Gas (CNG)," kata Khofifah.

Pilihan keempat, Khofifah mengaku telah berkoordinasi dengan GM Pertamina untuk meminta diskon spesial pada jika para pengusaha tahu ini menggunakan LPG.

"Keempat adalah dengan LPG. LPG ini saya sudah komunikasikan dengan GM Pertamina kita ingin mendapatkan special discount untuk pelaku IKM tahu di Tropodo. Sedang dihitung GM Pertamina," imbuhnya.

Keempat pilihan alternatif ini dilakukan sebagai upaya pendampingan kepada para pengusaha tahu di Sidoarjo.

"Prinsipnya pemerintah membimbing mereka, mendampingi mereka, survival kehidupan mereka harus kita jaga. Tetapi mereka juga harus diinformasikan, disosialisasikan bahwa menggunakan bahan bakar plastik tidak boleh. Maka mereka harus menggunakan bahan bakar lain yang opsinya empat tadi," tutup Khofifah.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait