URnews

Posisi Duduk Jokowi Menghadap Megawati, Begini Pandangan Pengamat 

Nivita Saldyni, Kamis, 23 Juni 2022 13.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Posisi Duduk Jokowi Menghadap Megawati, Begini Pandangan Pengamat 
Image: Pengamat Politik Hendri Satrio. (Instagram @hendri.satrio)

Jakarta - Pengamat Politik Hendri Satrio menilai posisi duduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam video yang dibagikan Ketua DPR RI Puan Maharani di Instagram punya sisi positif dan juga negatif.

“Video yang beredar di masyarakat yang menggambarkan Bu Puan sedang berselfie ria dengan latar belakang Pak Jokowi dan Bu Mega ini memang terlihat sekali menggambarkan sebuah situasi kondisi internal PDI Perjuangan yang memang menempatkan Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum yang memang memiliki kharisma tinggi dan wewenang yang besar,” ujar Hendri dalam keterangannya, Kamis (23/6/2022).

“Terlihat Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia yang juga petugas Partai PDI Perjuangan, demikian Bu Mega sering mengatakan, duduk memang untuk melaporkan nampaknya kepada Ketua Umum. Mungkin ya tentang kondisi di Indonesia,” sambungnya.

Nah, menurut Hendri jika dilihat dari sisi internal PDIP, ini menjadi hal yang positif. Namun jika dilihat dari sisi sebaliknya, yaitu Jokowi sebagai presiden, maka citranya akan berbeda.

“Sebagai kader PDI Perjuangan Pak Jokowi tetap memandang Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum yang harus dihormati dan dia sebagai kadernya menghormati Megawati Soekarnoputri. Itu hal yang positif,” kata Hendri.

“Tapi di sisi lainnya, sebagai Presiden Republik Indonesia tentu saja citranya tidak se-glamor bila dia dicitrakan sebagai kader PDI Perjuangan. Pak Jokowi sebagai Presiden terlihat patuh sekali kepada Ketua Umum (partai)-nya sehingga menggambarkan sebuah cerita, skenario atau fenomena bahwa memang sebagai kader PDI Perjuangan Pak Jokowi tetap patuh, tunduk kepada Megawati Soekarnoputri,” jelasnya lebih lanjut.

Namun terlepas dari sisi positif dan negatif dari posisi duduk Jokowi dalam video itu, Hendri menilai apa yang dilakukan Puan dan perekam video lainnya sepatutnya tidak dilakukan. Menurutnya dari kacamata etika politik, aksi Puan merekam suasana di ruang kerja Megawati saat bersama Jokowi dan dibagikannya ke media sosial itu kurang layak.

“Masalah kepatutan etika politik, Mbak Puan Maharini atau konon kabarnya satu lagi di rekam oleh Pak Pratik yang menggambarkan sebuah situasi yang terjadi di ruang kerja Bu Mega memang secara etika politik kurang layak. Apalagi yang berbicara, yang direkam adalah para petinggi negara ini,” pungkas Hendri.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait