Premier League Melawan Rasisme: Black Lives Matter di Punggung Pemain

London - Bersamaan dengan dimulainya Premier League pekan depan, ada kampanye diserukan untuk melawan rasisme. Kampanye ini dinamakan Black Lives Matters
Gerakan itu bukan barang baru karena memang tengah digaungkan menyusul tewasnya warga kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd, di tangan polisi. Berbagai negara menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menentang diskriminasi.
Pesepakbola juga tak lepas dari pelecahan berbau rasial terutama kepada para pemain berkulit hitam. Alhasil, demi ikut mengkampanyekan perlawanan tersebut, Premier League menggalakkan gerakan Black Lives Matter ala mereka.
Dari hasil pertemuan para kapten tim awal pekan ini, mereka ingin menyiapkan jersey bertuliskan Black Lives Matter. Klub-klub Premier League bakal mengganti seluruh nama punggung pemain dengan tulisan tersebut saat liga dilanjutkan 17 Juni mendatang.
Kampanye itu hanya akan dilakukan di laga pertama setelah kompetisi dilanjutkan. Premier League bahkan mengizinkan para pemain untuk melakukan aksi berlutut sebelum laga dimulai, sebagai ganti tradisi salam-salaman.
Bahkan para pemain tidak akan dikartukuning jika melepas jersey untuk mendukung gerakan Black Lives Matter. Tak cuma itu saja, para pemain Premier League juga akan menghengingkan cipta bagi para korban pandemi virus corona sebelum laga dimulai.
Mereka juga akan menyematkan gambar hati di jersey yang merupakan logo Jaminan Kesehatan Nasional (NHS). NHS adalah garda terdepan di Inggris untuk melawan Corona. Demikian dikutip Guardian.