URtrending

Presiden Perancis Ajarkan Seorang Remaja untuk Menempatkan Panggilannya

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Presiden Perancis Ajarkan Seorang Remaja untuk Menempatkan Panggilannya
Image: istimewa

Urban Asia - Presiden Prancis, Emmanuel Macron (40) menghadiri peringatan terbunuhnya ratusan tentara perlawanan Prancis pada Perang Dunia II di Mont Valerian Fort dekat Paris, Senin (18/6). Pada kesempatan itu, Macron sempat menyalami beberapa warga yang berada di pinggir jalan. Namun ketika menyalami seorang remaja, Macron terhentak ketika remaja berambut panjang dengan kemeja kotak – kotak berwarna agak pink dan dilapisi jaket semi jas hanya memanggilnya Manu. “Apa kabar Manu?,” dilansir AFP via The Guardian Selasa (19/6). Mendengar hal tersebut Macron buru – buru menyangkalnya dengan menegur remaja ini. "Tidak, kau tidak bisa melakukan itu, tidak, tidak, tidak, tidak," kata Macron. Macron yang pernah aktif di Partai Sosialis Prancis dalam rentan waktu 2006 – 2009 ini menilai panggilan dari remaja tersebut tidak pada tempatnya. "Kau ada di sini, pada upacara resmi dan kau harus bersikap baik. Kau bisa melakukan hal bodoh, tapi hari ini "the Marseillaise', ‘the Chant des Partisans’, panggil saya Presiden atau Pak, oke?", imbuh Macron. Remaja itu pun menanggapinya dengan gestur merasa bersalah sambil mengatakan,” maaf Pak Presiden,” ujarnya. Selain itu, Macron yang juga lulusan dari Paris X Nanterre (DEA dalam bidang Filsafat) menanggapi beberapa remaja yang menyanyikan lagu Sosialis The Internationale. Ia memperkirakan mungkin akan ada di antara mereka yang bakal memimpin sebuah gerakan revolusi nantinya. "Namun, sampai saat itu tiba, sebaiknya kalian belajar hingga meraih gelar sarjana, dan memperbaiki perilaku kalian," tegas Macron. Sederetan peristiwa di atas telah diupload videonya ke twitter https://twitter.com/EmmanuelMacron/status/1008770776391127042 yang telah ditonton oleh jutaan orang. Ada yang memberikan pujian dengan berkomentar bahwa presiden berhak dihormati, namun ada juga yang menganggap itu bentuk arogansi Macron.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait