Prihatin Kesehatan Mental, Marshanda 'Senggol' Jokowi
Jakarta - Marshanda yang diketahui mengidap bipolar disorder belakangan menjadi pembicara kesehatan mental, salah satunya dalam ‘Beauty of Temperamental’.
Marshanda diketahui turut mengunggah momen saat dirinya menjadi pembicara terkait isu kesehatan mental tersebut. Dalam unggahan itu, pemeran Lala dalam sinetron ‘Bidadari’ tersebut mendapat sambutan positif dari netizen.
Salah satunya malah berharap Marshanda diundang DPR/MPR untuk membicarakan isu kesehatan mental tersebut.
Tak tanggung-tanggung bahkan netizen juga ada yang berharap wanita yang akrab disapa Caca ini bisa ke Istana Negara bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Menanggapi komentar netizen itu, Marshanda pun kemudian mengunggah ulang video tersebut dan me-mention Jokowi terkait keresahannya tentang kesehatan mental.
Dilansir dari akun instagram pribadinya @marshanda99, Marshanda memberi pesan ke Jokowi mengenai kondisi mental dari masyarakat Indonesia yang sering mengalami keadaan tidak baik.
Bahkan dalam pesan ke Jokowi, Marshanda pun meminta agar pemerintah dapat prihatin dan perhatian dengan kondisi kesehatan mental yang dialami rakyat Indonesia.
"Halo. Tolong dong bagi Bapak dan/atau Ibu tim komunikasi untuk Pak Presiden, baca mentionnya instagram saya ke Pak @jokowi dari saya yang hanyalah rakyat jelata dengan disabilitas mental ini," tulis Caca dikutip Urbanasia, Kamis (16/6/2022).
Apa yang dilakukan Marshanda tersebut diakuinya bahwa yang dialaminya bukan dirinya saja, melainkan banyak masyarakat lain yang memiliki beban dan tekanan sehingga membuat pikiran menjadi stres.
Terkait pesan Marshanda tersebut, tak sedikit netizen yang mendukung agar segera direspons Jokowi mengenai kesehatan mental masyarakat Indonesia untuk mendapatkan perhatian dan solusi penanganannya.
"Lanjutkan perjuanganmu bunda Chacha, sangat jarang di Indonesia Public Figure "menyuarakan hati Rakyat"," kata netizen.
"Kak coba mention staff khusus presiden misal @putri_tanjung atau @angkie.yudistia atau DM menyampaikan apa yang diinginkan, mereka staff khusus yg diberikan tugas khusus oleh presiden sebagai teman diskusi millenial. Mungkin mereka lebih open minded tentang mental issues, sehingga tau gimana cara menyampaikan ke pak presiden," lanjut warganet.