URnews

Profesor dari Jepang Ungkap Cara Kurangi Emisi Karbon di Indonesia

Shelly Lisdya, Rabu, 24 November 2021 18.55 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Profesor dari Jepang Ungkap Cara Kurangi Emisi Karbon di Indonesia
Image: Ilustrasi emisi karbon. (Pixabay/catazul)

Bandung – Karbon dioksida yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil dan pembakaran hutan termasuk polutan udara yang berbahaya. 

Seperti misalnya, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang diprediksi akan menghasilkan 340Mt karbon dioksida dari 2005 ke 2030 akibat kebakaran gambut dan perubahan penggunaan lahan. Dengan urgensi Indonesia di peringkat ke-5 sebagai negara penghasil karbon dioksida terbanyak di dunia, solusi penanganan emisi karbon perlu dibuat.

“Karena itu, kita perlu mengimplementasikan program MRV,” kata Prof Masahiro Kawasaki dari Kyoto University, dikutip Urbanasia dari laman ITB, Rabu (25/11/2021).

MRV sendiri merupakan singkatan dari Measuring, Reporting dan Verification. Program tersebut berfokus kepada aspek pendataan dan prediksi konsentrasi karbon dioksida di atmosfer.

Sebagai peneliti di Research Institute for Humanity and Nature Japan, Prof Kawasaki melakukan berbagai riset mengenai kimia atmosfer, pengukuran kualitas udara dan dinamika fotoreaksi. Dari situ dia menjelaskan bahwa ketiga studi tersebut teraplikasikan kepada program-program MRV untuk memitigasi efek karbon dioksida berlebihan kepada lingkungan.

Salah satu dampak gas rumah kaca berlebihan adalah pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan emisi global sebanyak 35Gt di 2020.

Sumber emisi global tersebut dapat berupa aktivitas-aktivitas bersifat natural serta antropogenik. Di Kalimantan, warga sering menderita efek kabut yang berasal dari pembakaran hutan dan gambut. Kabut ini menurunkan jarak penglihatan orang-orang dan berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait