URtrending

Raja Thailand Tanggung Pemakaman Korban Penembakan Massal di Terminal 21

Griska Laras, Selasa, 11 Februari 2020 13.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Raja Thailand Tanggung Pemakaman Korban Penembakan Massal di Terminal 21
Image: Pasukan keamanan Thailand mengevakuasi warga dalam mal Terminal 21 usai baku tembak dengan pelaku penembakan massal Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (9/2/2020). (Ilustrasi/ANTARA)

Thailand - Kasus penembakan massal yang dilakukan seorang tentara Thailand di salah satu pusat perbelanjaan sempat membuat geger media sosial Sabtu (8/2/2020) lalu.

Aksi brutal itu dilakukan seorang tentara bernama Sersan Mayor Jakaparanth Thomma di Mall Terminal 21, Kota Nakhon Ratchasima. Dengan menggunkan senapan mesin, Jakaparanth menembaki para pengunjung mall secara brutal dan membuat mereka terjebak di dalamnya selama beberapa jam.

Dari laporan kepolisian setempat, Jakaparanth sudah melukai 57 pengunjung dan menewaskan 29 orang lainnya. Ucapan duka berdatangan dari berbagai pihak termasuk dari anggota keluarga kerajaan.

Hal itu diumumkan sang raja melalui surat yang dibacakan Perdana Menteri Prayuth Chan. Dalam surat itu, raja dan ratu Thailand prihatin atas tragedi penembakan massal dan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya para korban.

Baca juga: Fakta di Balik Aksi Brutal Penembakan Massal di Thailand, Ada Dendam Pribadi

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn bahkan mengatakan akan menanggung penuh biaya proses pemakaman seluruh korban meninggal.

"Raja dan ratu akan menanggung biaya proses pemakaman semua korban penembakan massal, sesi doa bersama dan kremasi juga akan ditanggung sepenuhnya oleh kerajaan," ujar Menteri Prayuth.

Selain bantuan dana, Raja Thailand juga akan mengirim perwakilan untuk mengunjungi keluarga korban yang tewas dan mengunjungi korban luka-luka yang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Ia juga mendirikan dapur umum untuk menyimpan logistik buat tim forensik di lokasi kejadian.

Aksi penembakan massal yang dilakukan Jakaparanth berlangsung sejak Sabtu (8/2) sampai Minggu (9/2). Ironisnya, Jakaparanth masih sempat memosting status dan berselfie di akun Facebooknya saat melakukan aksi keji itu. Jakaparanth sendiri tewas setelah ditembak mati oleh pasukan gabungan yang terdiri dari polisi dan tentara.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait