URguide

Ramai Perkara Values Seorang Influencer, Ini Kata Expert Aidil Akbar Madjid

Healza Kurnia H, Sabtu, 17 Agustus 2019 05.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ramai Perkara Values Seorang Influencer, Ini Kata Expert Aidil Akbar Madjid
Image: Aidil Akbar Madjid. (Image: iarfcindonesia)

JAKARTA - Beberapa hari lalu dunia sosial media sempat heboh dengan masalah tim dari influncer Awkarin, A Team yang sempat menawarkan diri untuk endorse sebuah brand.

Jadi ceritanya, brand ini sendiri merupakan salah satu calon tempat makan yang akan digunakan oleh A Team untuk mengadakan sebuah acara.

Berdasarkan insta story yang dipublikasikan oleh akun @ajung.scamy, saat itu A Team akan mengadakan project lagu baru bersama Gangga Kusuma dan Daniella Kharisma.

Karena pernah kerjasama dan barter dengan salah satu brand restoran ternama di Jakarta, akhirnya mereka menawarkan untuk mengadakan promo project tersebut di lokasi restoran tersebut dengan meminta barter insta stories atau exposure.

Baca Juga: Nyobain LRT Bareng Gabriella Larasati: Transportasi Jakarta Makin Lengkap dan Cepat

Nah, bukannya saling mendapatkan kesepakatan, marketing brand tersebut justru menanyakan balik exposure tersebut bisa dinilai berapa jika dikalkulasikan atau dihitung dalam hitungan rupiah.

Kejadian ini pun menjadi heboh di kalangan masyarakat luas. Senior Financial Advisor, Aidil Akbar Madjid pun akhirnya buka suara.

Secara eksklusif kepada Urbanasia, Aidil menanggapi masalah value yang ada dalam personal atau pribadi masing-masing influencer tersebut.

"Jumlah followers yang kita punya jangan selalu jadi patokan sebagai full 100% memiliki values bagus. Karena dalam angka tersebut sebenarnya ada komposisinya yakni ada yang fans, haters, dan juga biasa-biasa saja alias cuman sekadar follow," beber Aidil.

Baca Juga: Wah, Gofar Hilman Siap Pecahkan Rekor MURI Siaran 34 Jam Nonstop

Aidil juga menjelaskan bahwa tidak selamanya jumlah followers bisa menjadi patokan atau pakem oleh sebuah brand dalam pengajuan kerjasama, paid promote atau bentuk-bentuk promosi lainnya.

"Karena apa, dalam dunia influencer kita harus tahu bahwa ada influencer yang general baik pribadinya maupun massanya, ataupun influencer yang memiliki bakat atau skill khusus seperti penyanyi, komedian, chef atau bahkan seperti saya yang berkaitan dengan keuangan," tutur dia.

Itulah mengapa yang menurut Aidil disebut setiap orang memiliki value yang berbeda-beda.

"Belum tentu lho followers banyak tapi impression, engagement, dan interaction sebanyak followers yang gak seberapa. Karena kita harus tahu formula range dari likes dibagi followers. Dari situ kita bisa tahu seberapa kuat impression dan value seorang influencer terhadap apa yang ia posting dan dilihat massanya," ungkapnya.

Ia pun mencontohkan seperti dirinya yang followers-nya tidak sebanyak influencer-influencer seperti Awkarin, Atta Halilintar, Ria Ricis dkk.

Baca Juga: Reza 'Arap' Jadi Co-Owner Label Rekaman Anak Perusahaan YG Entertainment

"Tapi, ketika ada brand misalnya seperti bank ingin promote maka dia akan memilih saya dibanding mereka dalam mem-promote program mereka. Kenapa? karena massa saya bisa terlihat bahwa banyak followers saya yang ingin belajar keuangan, ekonomi, finansial pribadi dan banyak lainnya. Jadi, intinya jauh lebih kena," kata dia.

"Jadi intinya, values itu sebenarnya hadir ketika memang dibutuhkan juga oleh orang lain. Kalo tidak ada yang butuh dan membutuhkan,, maka tidak ada namanya values. Di situlah sebenarnya values bisa terlihat apakah sebuah brand bakal membutuhkan influencer tersebut atau tidak," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aidil juga memberikan beberapa saran baik bagi para brand maupun influencer yang kini menjadi profesi paling booming di dunia digital.

"Pertama, brand harus tahu dulu target pasar siapa yang akan disasar sehingga bisa memetakan influencer siapa yang akan digunakan. Setelah itu baru pelajari influencer tersebut baik dari jumlah follower, respon terhadap fans dan juga engagement. Baru, yang paling penting adalah attitude atau sikap dari influencer itu sendiri. Karena itu bisa menjadi bumerang bagi brand kalo salah mengetahui attitude dari influencer tersebut," papar dia.

Baca Juga: Awkarin Tampil dengan Rambut Baru, Dibilang Mirip Billie Eilish

Sementara bagi influencer, sudah saatnya mereka harus pintar dalam memanage haters supaya menjadi sesuatu yang baik bagi dirinya dan menjadi nilai value tambahan seorang influencer.

Nggak lupa Aidil juga berpesan kepada influencer untuk selalu mengeksplor kekuatan atau kemampuan terbaiknya sehingga menjadi nilai tambah personal dan nilai jual pribadi influencer yang bagus.

Terakhir, pahami juga karakteristik followers dari influencer tersebut supaya tahu brand mana yang bisa didapatkan karena belum tentu semua brand sesuai dengan karakteristik followers kita.

Nah, gimana? Makin dapat pencerahan kan buat brand dan influencer dalam berbisnis di dunia digital. Semoga bermanfaat, guys!(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait