URnews

Ratusan Karyawan di Semarang Positif COVID-19, Diduga Tertular dari Mesin Absen

Nivita Saldyni, Kamis, 9 Juli 2020 17.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ratusan Karyawan di Semarang Positif COVID-19, Diduga Tertular dari Mesin Absen
Image: Ilustrasi absen sidik jari. (ABC News)

Semarang - Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang mengungkap dugaan penularan virus corona pada ratusan karyawan di tiga perusahaan di Kota Semarang yang terjadi beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah penularan lewat alat absensi sidik jari.

"Kami lihat dan simpulkan sementara, itu dari finger print. Saat absen, tangan atau jari menyentuh alat, padahal alat terkontaminasi dari karyawan yang positif. Yang menyentuh kemudian tidak cuci tangan atau pakai hand sanitizer," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam di Semarang, Senin (6/7/2020) lalu.

Dari hasil penelusuran Dinas Kesehatan setempat, Hakam menyebut pihaknya juga menemukan penyebaran virus corona pada acara makan bersama saat istirahat kerja yang tak mematuhi protokol kesehatan.

"Untuk yang kedua karena makan bersama, perusahaan dan karyawan tidak melakukan physical distancing dengan berjarak atau dibatasi barrier," imbuh Hakam.

Dua hal ini diduga menjadi penyebab utama sebanyak hampir dari 200 karyawan di tiga perusahaan di Kota Semarang terinfeksi virus corona. Bahkan tiga perusahaan ini telah menjadi klaster baru penyebaran corona di Kota Semarang.

Hakam merinci tiga perusahaan itu memiliki jumlah kasus yang berbeda-beda. Ada yang puluhan, hingga ratusan orang.

"Untuk tiap perusahaan jumlah yang positif berbeda-beda, ada yang 47 karyawan, ada yang 24 karyawan dan ada yang 100 lebih," imbuhnya.

Hakam pun menyebut jumlah ini hanya karyawannya aja ya, belum termasuk tracking yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat ke kontak erat masing-masing karyawan.

Terungkapnya tiga perusahaan sebagai klaster baru penyebaran COVID-19 di Kota Semarang ini berkat adanya tes massal yang dilakukan Pemkot Semarang di sejumlah lokasi. Salah satunya berhasil mendeteksi klaster pasar dan kantor bank.

"Tes massal COVID-19, baik rapid dan swab kami lakukan secara masif sebagai upaya deteksi dini dan penindakan disertai pencegahan yang cepat. Ini akan terus kami lakukan dengan resiko angka positif yang terus bertambah," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Ia pun mengaku tak segan-segan untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang bandel dan melanggar protokol kesehatan. Sebab hal ini bisa berakibat fatal dan dikhawatirkan bisa menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Kota Semarang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait