URtrending

Rekaman Seismic BMKG Mencatat Ada Aktivitas Anak Gunung Krakatau

Urbanasia, Minggu, 23 Desember 2018 15.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rekaman Seismic BMKG Mencatat Ada Aktivitas Anak Gunung Krakatau
Image: Ilustrasi tsunami

Urban Asia - Mencermati peristiwa tsunami di Pantai Barat Banten pada Sabtu (22/12) malam, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geoflsika (BMKG) memastikan bahwa tsunami tersebut tidak disebabkan oleh gempabumi. BMKG sempat mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada tanggal 22 Desember pukul 07.00 WIB hingga 25 desember pukul 07.00 WIB di wilayah perairan Selat Sunda tuh.Nah kemudian laporan dari team lapangan BMKG menyebutkan, pada pukul 09.00 sampai 11.00 WIB terjadi hujan lebat dan angin kencang di perairan AnyerSelepas itu, BMKG berkoordinasi dengan Badan Geologi melaporkan bahwa pada pukul 21.03 WIB, anak Gunung Krakatau erupsi kembali sehingga peralatan seismometer setempat rusak, tetapi seismic Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan). Jadi, berdasarkan rekaman seismic dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik, namun sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismic dengan durasi 1,24 detik dengan frekwensi 8 16 Hz pada pukul 21.03.24 WIB. Tsunami di Banten dan Lampung1. Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut: a. Tidegauge Serang di pantai jambu, desa bulakan, Kec Cinangka, Kab Serang: tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 m b. Tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, kecamatan Ciwandan: tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 m c. Tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kec Kota Agung, Lampung: tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 m d. Tidegauge Pelabuhan Panjang Kec Panjang Kota Bandar Lampung: tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 m "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga dihimbau untuk tetap menjauh dari pantai perairan selat sunda, hingga ada perkembangan informasi dari BMKG dan Badan Geologi," himbau Kepala BMKG, Dwikoritas Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima UrbanAsia, Minggu (23/12).Sementara dilaporkan, hingga kini jumlah korban terus bertambah. Menurut laporan BNPB, sampai hari ini pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait