Rekomendasi Film Bernuansa Ramadan, Cocok Temani Ngabuburit Kamu!

Jakarta - Ada banyak kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu saat menjelang waktu buka puasa. 

Salah satunya, menonton film di platform streaming. Dalam suasana Ramadan ini tak ada salahnya, loh, jika kamu menonton film yang bernuansa bulan Ramadan atau bergenre religi. Ini akan cocok bagi kamu yang tertarik untuk menambah keimanan dan pengetahuan tentang agama.

Lalu tentunya, waktu di bulan Ramadan kamu juga tak akan sia-sia jika menonton film yang bermanfaat dan membawa berkah bagi kamu.

Tak hanya menghibur, film-film religi ini hadir dengan berbagai genre, plot cerita yang menarik, dan pesan moral yang bisa dipelajari.

Berikut rekomendasi film bernuansa Ramadan dan islami yang cocok untuk temani ngabuburit kamu, Urbanreaders!

1. Mudik (2019)

Sumber: Mudik 2019 (IMDb)

Film berdurasi 90 menit berjudul ‘Mudik’ berkisah tentang pasangan suami istri Aida (Putri Ayudya) dan Firman (Ibnu Jamil) yang terjebak dalam konflik rumah tangga dan memutuskan untuk mudik atau melakukan perjalanan pulang kampung ke Yogyakarta menjelang Hari Raya Lebaran. 

Di tengah perjalan, kedua suami istri itu mengalami kecelakaan tak terduga dan merenggut nyawa seorang pria. Peristiwa tragis itu yang membuat mereka bertemu dengan Santi (Asmara Abigail) dan juga Agus (Yoga Pratama). 

Pertemuan tersebut membuat Aida harus mengambil keputusan berat dan mengubah cara pandangnya tentang rumah tangga.

Film karya sutradara Adriyanto Dewo ini dibintangi oleh Ibnu Jamil, Putri Ayudya, Asmara Abigail, dan Yoga Pratama.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Sepanjang April 2022 di Viu

2. Mencari Hilal (2015)

Sumber: Mencari Hilal 2015 (IMDb)

Selanjutnya, film yang menarik bernuansa Ramadan yang bisa kamu tonton adalah ‘Mencari Hilal’ .

Film yang dibintangi oleh Dedy Sutomo sebagai Mahmud dan Oka Antara sebagai Heli, anak Mahmud ini mengangkat konflik ayah dan anak soal idealisme dan realita.

Secara garis besar, film ini menceritakan upaya seorang bernama Mahmud yang tidak setuju dengan anggaran mencari hilal yang sangat tidak masuk akal. 

Menurutnya kegiatan keagamaan ini tidak perlu menghabiskan dana sekian miliar karena bisa dilakukan dengan cara lebih sederhana.

Tak bisa berdiam diri, Mahmud akhirnya bersikeras untuk menunjukkan metode pencarian hilal dengan cara tradisional dengan mendatangi Kementerian Agama, namun anaknya Heli menentang hal ini.