URnews

Resesi Singapura Minus 41,2 Persen, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Kintan Lestari, Selasa, 14 Juli 2020 16.34 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Resesi Singapura Minus 41,2 Persen, Apa Dampaknya ke Indonesia?
Image: Negara Singapura. (Pixabay/Squirrel_photos)

Jakarta - Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura pagi ini, 14 Juli 2020, mengonfirmasi kalau Negeri Singa tersebut jatuh ke jurang resesi.

Data awal (preliminary) dari MTI memperlihatkan pertumbuhan perekonomian Singapura pada kuartal II 2020 anjlok 41,2 persen dibandingkan dengan sebelumnya.

Penyebabnya karena pembatasan aktivitas yang diberlakukan Singapura bulan April hingga Juni demi mengurangi penyebaran wabah virus corona. Alhasil bisnis tidak berjalan.

Sebagai mitra dagang penting Indonesia di beberapa aspek, yaitu perdagangan, investasi, dan pariwisata, tentu resesi Singapura berdampak pula pada Indonesia.

Untuk perdagangan yang paling terdampak adalah ekspor nonmigas. Seperti diketahui Singapura merupakan salah satu tujuan ekspor nonmigas. Dengan adanya resesi, otomatis permintaan dari Singapura akan menurun. 

Lalu, dalam aspek penanaman modal asing. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kuartal pertama menyebut total investasi asing Singapura di Indonesia mencapai US$2,7 miliar atau 40 persen dari total penanaman modal asing di dalam negeri.

Dengan resesi yang terjadi, bisa dipastikan Negeri Singa itu akan mengurangi rencana investasi mereka. 

Dan untuk pariwisata, karena pandemi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura menurun. Padahal 2019, jumlah wisman asal Singapura mencapai 1,77 juta.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait