URnews

Ribuan Karyawan Gelar Demo Akibat THR Dicicil, Ini Respons Pan Brothers

Shelly Lisdya, Kamis, 6 Mei 2021 12.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ribuan Karyawan Gelar Demo Akibat THR Dicicil, Ini Respons Pan Brothers
Image: Karyawan PT Pan Brothers unjuk rasa di depan pabrik. (Ist)

Boyolali - Ribuan karyawan PT Pan Brothers, TBK (PBRX) Mojosongo, Kabupaten Boyolali unjuk rasa di depan pabrik pada Rabu, 5 Mei 2021.

Demo unjuk rasa tersebut ditengarai karena masalah gaji dicicil selama dua kali, dan tunjangan hari raya (THR) yang dicicil sebanyak delapan kali.

Sekitar 12 ribu karyawan sempat mogok kerja sebelum memutuskan untuk unjuk rasa. hal tersebut terungkap dalam unggahan video viral di YouTube berdurasi singkat sekitar 0,24 detik.

Dalam video juga, terlihat ribuan buruh pabrik garmen itu memenuhi dan menutup akses jalan Mojosongo - Teras. Bahkan, mereka juga tampak membakar ban di tengah jalan.

THR Dicicil 5 Kali

Namun, pada Kamis (6/5/2021), Manajemen emiten tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyepakati pembayaran THR pekerja di pabrik Boyolali akan dibayarkan secara bertahap sebanyak lima kali.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan Direksi PBRX, bahwa karyawan salah paham akibat berita yang simpang siur. 

Manajemen pun menceritakan terkait kondisi arus kas perseroan yang ketat sehubungan dengan pemotongan modal kerja (bilateral) dari pihak perbankan. Alhasil, hanya tersisa sepuluh persen dari kondisi sebelumnya.

"Hanya tersisa 10 persen [fasilitas bilateral dari perbankan] dari kondisi sebelumnya dan ini mengganggu arus kas," kata manajemen PBRX dalam keterangan resmi.

"Demi menjaga kelangsungan pabrik agar tetap bekerja penuh tanpa terjadi pengurangan pekerja, perusahaan perlu membagi berbagai arus dana pembayaran ke supplier dan pihak terkait lainnya termasuk salah satunya dengan melakukan pembayaran secara bertahap (THR) sebanyak lima kali," tambahnya.

"Demikian penjelasan yang telah kami sampaikan ke karyawan. Dan hari ini, 6 Mei 2021 pabrik telah berproduksi secara normal," tutup manajemen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait