URnews

Ribuan Warga Australia Demo Tolak Lockdown

Alwin Jalliyani, Senin, 26 Juli 2021 13.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ribuan Warga Australia Demo Tolak Lockdown
Image: Demonstrasi yang dilakukan di Sydney. (Twitter/@jckh_)

Sydney - Ribuan pendemo yang menuntut segera diakhirinya lockdown memenuhi Sydney pada hari Sabtu (24/7/2021). Bukan hanya di Sydney, demonstrasi juga terjadi di Melbourne dengan massa yang lebih sedikit.

Setidaknya 57 orang yang terlibat demo di Sydney telah didakwa dan lebih dari 500 orang telah didenda.

Pihak berwenang negara bagian New South Wales (NSW) diperkirakan akan memperpanjang lockdown yang berakhir pada 30 Juli 2021. Politisi Australia mengutuk demonstasi yang menentang lockdown akibat meningkatnya kasus infeksi harian COVID-19.

Baca Juga : Tolak Lockdown, Ribuan Warga di Sydney Bentrok dengan Polisi

"Jutaan orang di seluruh negara bagian kita melakukan hal yang benar, dan hati saya hancur karena orang-orang (yang melakukan demo) mengabaikan sesama warga mereka," ujar Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian, dikutip dari BBC (26/7/2021).

Pemerintah khawatir demo yang terjadi akan meningkatkan kasus COVID-19 di wilayah NSW. Hari Minggu (25/7/2021) kemarin, infeksi harian di negara bagian tersebut mencapai 141 kasus, tertinggi kedua tahun ini.

Di sisi lain, laju vaksinasi di NSW masih lambat, kurang dari 14% populasi telah divaksinasi lengkap, persentase yang jauh lebih rendah daripada kebanyakan negara Eropa dan Amerika Serikat.

Baca Juga : Sydney Perpanjang Lockdown, Angka Vaksinasi Meningkat

Untuk menjawab permasalah tersebut, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, telah menjanjikan akan memberi lebih banyak dosis vaksin COVID-19 ke NSW.

Scott menegaskan bahwa lockdown di wilayah NSW hanya akan berakhir ketika jumlah kasus berhasil turun.

Terkait demonstrasi penolakan lockdown, ia menganggap yang terlibat dalam demonstrasi sebagai orang yang ‘egois’ dan protes yang dilakukan hanya memperbesar kemungkinan diperpanjangnya lockdown.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait