URtrending

Ridwan Kamil Dampingi Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung

Citra Resmi , Rabu, 29 Januari 2020 18.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ridwan Kamil Dampingi Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung
Image: Presiden RI Joko Widodo meresmikan operasional Terowongan Nanjung di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat.Caption. (Twitter @jokowidodo)

Bandung - Hari ini, Rabu (28/1), Presiden RI mengunjungi Kabupaten Bandung dan meresmikan terowongan Nanjung yang terletak di di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Presiden Jowo Widodo nampak meresmikan operasional terowongan dengan menekan tombol sirene, bersama Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang M Naseer dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimuljono.

"Alhamdulillah pembangunan Terowongan Nanjung yang merupakan bagian dari sistem pengendali banjir di Cekungan Bandung ini telah selesai dan kita resmikan hari ini," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Ia mengatakan sistem pengendali banjir di Cekungan Bandung terdiri dari banyak pekerjaan besar yakni normalisasi di hulu sungai, pembangunan embung, pembangunan kolam retensi, dan pembangunan pathway di Cisangkuy.

Baca juga: Wow! Malang-Blitar Bakal Tersambung Lewat Jalur Lintas Selatan di Tahun 2022

"Kalau ini sudah bisa selesai, Insya Allah setelah tahun 2020 ini banjir-banjir yang dulunya selalu terjadi di Cekungan Bandung ini, Insya Allah tidak terjadi pada tahun-tahum setelah 2020 ini," lanjut Presiden.

Terowongan Nanjung sendiri memiliki panjang bangunan inlet 28 meter dan panjang bangunan outlet 100 meter.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan keberadaan Terowongan Nanjung berdampak terhadap penanganan banjir di wilayah Cekungan Bandung.

"Tadi seperti yang disampaikan (Gubernur Jabar) bahwa tahun ini genangan banjirnya surut sangat drastis dari 490 km persegi menjadi 80 km persegi, ini turunnya drastis. Dulu (warga) terkena dampak ada 159.000 jiwa menjadi 77.000 jiwa. Ini juga turun sangat drastis. Insya Alalh kita selesaikan di hulu," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait