URtainment

Rihanna Dikecam Usai Gunakan Lagu Berisi Hadis dalam Savage X Fenty

Eronika Dwi, Senin, 5 Oktober 2020 11.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rihanna Dikecam Usai Gunakan Lagu Berisi Hadis dalam Savage X Fenty
Image: Rihanna. (Foto: Steven Ferdman/Getty Images)

Jakarta - Rihanna baru saja menggelar fashion show tahunan Savage X Fenty, yang kali ini digelar secara virtual karena pandemi virus corona (COVID-19).

Sayangnya, pada acara kedua, fashion show tersebut mendapat kecaman dari beberapa umat Muslim karena dinilai telah melecehkan Islam setelah memakai lagu dengan lantunan hadis dalam salah satu sekuennya.

Dalam video yang beredar dari acara tersebut, terlihat deretan model memperagakan pakaiannya dan menari dengan lagu remix berbahasa Arab berjudul 'Doom' yang rilis empat tahun lalu.

Sementara hadis yang digunakan ialah hadis Nabi Muhammad SAW mengenai hari kiamat.

Netizen pun langsung ramai mengungkap kekecewaannya pada penyanyi berusia 32 tahun itu. Terlebih ini bukan pertama kalinya lagu 'Doom' digunakan dalam fashion show.

Pada 2017 lalu, pencipta lagu 'Doom', Coucou Chloe mengatakan, lagu tersebut pernah dipakai untuk fashion show Fenty X Puma

Netizen berharap Rihanna bisa buka suara dan meminta maaf karena menggunakan hadis untuk menari-nari. 

"Fakta bahwa ini adalah kali KEDUA Rihanna menggunakan hadis membuatnya lebih buruk," cuit salah seorang netizen.

"Jika kamu bukan Muslim, kamu tidak diperbolehkan memberi tahu kami bagaimana perasaan umat Muslim tentang situasi Rihanna ini. Kami punya perasaan dan punya alasan untuk marah, dan kamu tidak dapat memutuskan untuk kami apakah kami harus menerima permintaan maafnya jika dia akan meminta maaf," komentar netizen lainnya.

"Fakta orang membela Rihanna karena dia Rihanna???? Apa yang salah dengan dunia? Dia lebih baik meminta maaf dan membayar konsekuensi atas tindakannya," tambah netizen lainnya.

Nama Rihanna juga sampai masuk ke dalam daftar trending topic dunia, termasuk Indonesia. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait