URnews

Risiko Gagal Panen Hantui Masyarakat Sumut karena Cuaca Ekstrem

Anita F. Nasution, Rabu, 25 November 2020 11.46 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Risiko Gagal Panen Hantui Masyarakat Sumut karena Cuaca Ekstrem
Image: Edy Rahmayadi pada Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumut Tahun 2020 di Mikie Holiday Resort and Hotel Berastagi Kabupaten Karo. (Humas Sumut)

Medan - Di musim hujan dengan intensitas hujan yang cukup ekstrim di Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa masyarakat harus bersiap dengan resiko gagal panen.

Berdasarkan informasi yang diberikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi hingga awal tahun ini pun disebabkan adanya fenomena La Nina atau peningkatkan curah hujan secara ekstrem. 

Nah, dengan adanya resiko gagal panen yang disebabkan cuaca ekstrim ini, Edy memaparkan bahwa hal ini cukup dikhawatirkan akan mempengaruhi ketersediaan pangan hingga kenaikan inflasi.

Hal ini pun berdampak pada kesiapan pemerintah dalam menyusun strategi dan menghadapi jika ada bencana alam yang terjadi. 

“Ini perlu menjadi salah satu catatan penting dalam pengendalian inflasi kita jelang tahun 2021. Strategi dan antisipasi harus dipersiapkan, termasuk jika ada bencana dan proses distribusi yang terhambat akibat ada longsor misalnya,” ujar Edy Rahmayadi pada Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumut Tahun 2020 di Mikie Holiday Resort and Hotel Berastagi Kabupaten Karo.

Dalam mengantisipasi resiko gagal panen, Edy menghimbau setiap TPID Kabupaten/Kota menyiapkan strategi kesiapan pangan untuk komoditas-komoditas yang masih defisit di wilayah masing-masing, terutama komoditas dengan volatilitas tinggi terhadap inflasi serta komoditas hortikultura dan padi yang ditakutkan paling besar mengalami gagal panen. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait