URnews

Risma Ungkap Alasan Kemensos Stop Santunan Korban COVID-19

Nivita Saldyni, Senin, 1 Maret 2021 17.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Risma Ungkap Alasan Kemensos Stop Santunan Korban COVID-19
Image: Memsos Tri Rismaharini menyerahkan bantuan alat kesehatan kepada Walikota Surabaya Eri Cahyadi di halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (28/2/2021). (Humas Kementerian Kesehatan)

Surabaya - Pemberhentian pemberian santunan sebesar Rp 15 juta oleh Kemensos untuk ahli waris korban meninggal akibat COVID-19 masih jadi perdebatan.

Namun, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan ada beberapa hal yang membuat pihaknya mengambil keputusan tersebut. 

Salah satu di antaranya adalah tak ada uang di Kemensos untuk santunan korban meninggal dunia akibat COVID-19.

Penghapusan santunan ini terpaksa dilakukan karena kuangan pihaknya menipis. Apalagi jumlah korban COVID-19 terus meningkat dan menguras keuangan Kemensos di tahun lalu.

Belum lagi, menurut Risma kebijakan santunan untuk ahli waris korban meninggal dunia akibat COVID-19 ini juga salah administrasi, guys. Sebab kebijakan itu harusnya dikeluarkan setingkat Menteri, bukannya dikeluarkan oleh pejabat setingkat Dirjen.

“Sebetulnya itu nggak boleh, sudah melampaui kewenangan dari Direktur (Dirjen). Pertama, itu kesalahan administrasi. Kedua, saat itu tidak dihitung berapa jumlah korban sehingga saat itu kurang duitnya. Tahun lalu saja kekurangan uang,” kata Risma kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Minggu (28/2/2021) lalu.

Dengan pertimbangan itulah, Risma akhirnya memutuskan untuk menghentikan kebijakan pemberian santunan kepada keluarga korban meninggal COVID-19 mulai tahun 2021. Menurutnya kebijakan ini tak mungkin diteruskan, apalagi kalau sampai harus mengurangi dana untuk bantuan sosial dan bencana alam.

“Saya ngomong ‘loh ini kan nggak mungkin’. Terus waktu itu diminta ngajukan padahal kita sendiri anggaran di kementerian, seluruh kementerian itu dipotong. Terus dapat dari mana uangnya? Jadi nggak mungkin saya mengada-ngadakan juga, dari mana? Kan nggak mungkin yang besar di Kemensos untuk bantuan sosial itu warga sudah menunggu, nggak mungkin dipindah,” jelasnya.

Ia pun menambahkan, tahun ini anggaran pembangunan di Kemensos ditiadakan. Ia bahkan harus memangkas beberapa program lainnya juga, seperti anggaran pengadaan sarana prasarana seperti truk logistik, untuk dialihkan dananya ke penanganan bantuan bencana alam lainnya.

“Sedangkan santunan untuk bencana alam kemarin saya hitung yang bisa hanya 3.000 kurang lebih Rp 9 miliar. Itu pun saya coba revisi. Ada pengadaan untuk truk, saya hapus, semua diubah untuk penanganan bencana karena banyak berurutan bencana musibah dari seluruh nusantara ini,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait