URnews

Rumah Sakit Apung TNI Tangani Korban Gempa di Sulawesi Barat

Anisa Kurniasih, Rabu, 20 Januari 2021 12.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rumah Sakit Apung TNI Tangani Korban Gempa di Sulawesi Barat
Image: Rumah sakit apung KRI dr Soeharso 990 untuk membantu menangani korban gempa bumi berkekuatan M 6,2 di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Puspen TNI)

Mamuju - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan rumah sakit apung KRI dr Soeharso 990 untuk membantu menangani para pasien korban gempa bumi berkekuatan M 6,2 di  Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Sebanyak 38 pasien korban bencana gempabumi telah mendapat penanganan medis dengan baik oleh Tim Kesehatan KRI dr Soeharso 990 yang sandar di Dermaga Lanal Mamuju,  Sulawesi Barat sejak Selasa (19/1/2021).

Rumah sakit apung KRI dr Soeharso 990 ini diketahui bisa menampung pasien korban gempa sebanyak 40 tempat tidur (20 pasien laki-laki dan 20 pasien perempuan).

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) KRI dr. Soeharso 990, Mayor Laut (K) dr Agung Malinda mengatakan,  pasien yang ditangani oleh tim kesehatan KRI dr. Soeharso 990 sudah melalui proses pemeriksaan awal di Lanal Mamuju. 

“Pasien yang akan berobat sebelumnya sudah melalui proses screening dan observasi terlebih dahulu di Lanal Mamuju, apakah perlu penanganan operasi atau non operasi,” ujarnya dalam rilis resmi Puspen TNI, Rabu (20/1/2021).

“Ia menambahkan, bagi pasien yang tidak memerlukan tindakan operasi akan diarahkan ke rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan RS apung tersebut, sedangkan pasien yang dirawat di kapal sebelumnya sudah dilaksanakan swab antigen.

“Ada tiga pasien yang saat ini sedang dirawat oleh Tim Kesehatan KRI dr. Soeharso 990 dan ketiganya adalah pasien yang mengalami patah tulang,” tutupnya.

Seperti diketahui, gempa yang terjadi di dua wilayah di Sulawesi Barat tersebut memakan banyak korban. Berdasarkan data BNPB per tanggal 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, korban meninggal menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Selain itu, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait