URtrending

Rupiah Melemah, Asus Tambahkan Harga Jual Laptop

Urbanasia, Senin, 22 Oktober 2018 13.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rupiah Melemah, Asus Tambahkan Harga Jual Laptop
Image: istimewa

Urban Asia – Hingga sekarang nilai tukar rupiah masih bertahan di angka 14.541 per dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan kurs rupiah tentu berpengaruh nih bagi kenaikan harga perdagangan usaha barang impor di Indonesia, termasuk industri teknologi seperti Asus. Nah hal itu dibenarkan oleh Jieming Liou selaku Asus Notebook Business Development Manager Asus Indonesia. Menurut Jieming, industri teknologi pasti bakal terkena dampak dari melemahnya angka rupiah karena memiliki margin yang sangat kecil. "Nilai tukar (rupiah) sekarang sangat buruk, jujur kenaikan harga menjadi topik utama yang ditanyakan konsumen. Kami mencoba yang terbaik untuk tidak sekedar menaikkan harga," Kata Jieming Liou seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (24/7).

Jieming mengaku kenaikan harga pada laptop Asus sebenarnya sudah dimulai sejak Juni kemarin, menyusul kabar pelemahan rupiah dimulai dari Mei lalu. Sebelum menaikan harga pasaran dalam produk mereka, Jieming mengatakan pihaknya terlebih dahulu mengadakan riset terhadap reaksi konsumen soal kenaikan harga produk Asus tuh. "Kami harus mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan pengguna, juga situasi kompetitor. Bukan hanya itu, kami juga harus memperhatikan reaksi pengguna, dealer dan juga distributor. Kami tidak ingin orang-orang berhenti membeli," ucapnya. Namun dengan begitu, lanjut Jieming, kenaikan harga tersebut gak terjadi pada semua model laptop dari perusahan elektronik yang berpusat di Taiwan ini. Jieming mencontohkan, seperti model laptop Asus seharga Rp 3 jutaan, gak mungkin mengalami kenaikan harga mencapai Rp 500 ribu. Kemudian, jenis laptop dengan harga sekitar Rp 5 jutaan, akan mendapati penambahan harga Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. "Kami hanya memilih model yang memiliki dampak paling kecil terhadap pasar," tutup Jieming.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait