URtrending

Saingi NASA, Indonesia Bakal Punya Bandara Antariksa Berskala Internasional

Anita F. Nasution, Sabtu, 22 Februari 2020 13.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Saingi NASA, Indonesia Bakal Punya Bandara Antariksa Berskala Internasional
Image: Gedung Nasa. (Ilustrasi/rosemarymarley.com)

Bogor - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantro Brodjonegoro menyampaikan bahwa bandar antariksa internasional akan dikembangkan melalui skema konsorsium tepatnya di Pulak Biak, Provinsi Papua.

Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) itu menyampaikan bahwa dengan menggandeng investor investor internasional, pengembangan ini tidak hanya sebatas bandara Indonesia melainkan bandar antariksa internasional.

"Kita harapkan LAPAN nantinya dengan dukungan kami di kementerian bisa menggandeng investor internasional dalam bentuk konsorsium sehingga bandaranya nanti tidak hanya bandaranya Indonesia tapi bandar antariksa internasional," ujar Bambang di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/2).

Menristek berharap agar Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dapat meluncurkan satelit komunikasi Indonesia lewat bandar antariksa internasional.

Baca juga: text

Hal ini disampaikan Bambang bahwa angkasa luar merupakan bisnis besar. Bahkan bisnis angkasa luar di Amerika Serikat tidak hanya dimiliki oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) milik Amerika Serikat tapi juga milik perusahaan swasta.

"Suatu saat kita ingin menuju kepada kemandirian kita dalam penguasaan angkasa luar," ujar Bambang.

Untuk pengembangan bandar antariksa internasional yang secara bertahap akan dibangun dua bandar yaitu bandar dengan skala kecil dan skala besar ini akan lebih banyak melibatkan investor internasional daripada mendorong penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terlalu banyak.

Bahkan Bambang menyatakan ada banyak investor yang berminat bergabung dalam pembangunan tersebut.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menyampaikan ada beberapa pihak terutama dari negara di kawasan Asia Pasifik yang menyatakan keinginannya untuk mendalami lebih jauh kerja sama pembangunan badan antariksa di Indonesia yaitu India.

Dalam pembangunan bandar antariksa internasional ini, Thomas menyatakan bahwa berbagai tahapan yang perlu dilakukan, mulai dari membuat masterplan, membuat analisi dampak lingkungan, menindaklanjuti calon-calon mitra yang potensial hingga tentunya bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan.

Baca juga: Astronot Wanita NASA Ini Pecahkan Rekor di Ruang Angkasa Selama 11 Bulan

"Kami sedang menyiapkan masterplan paling tidak tahun depan kira-kira sudah punya gambaran bandar antariksa seperti apa, kemudian nanti perkiraan biaya khusus untuk LAPAN saja itu berapa, kemudian kalau dapat mitra internasional nanti ya dibicarakan bersama biayanya seperti apa," ujarnya Thomas.

Pembangunan bandar antariksa internasional ini diharapkan sudah mendapatkan gambaran untuk pencerahan pembangunan dalam periode 2020-2021.

Bahkan pihak LAPAN menyampaikan bahwa bandar antariksa skala kecil sudah bisa dioperasikan sebelum tabin 2024 untuk uji terbang roket yang tengah di kembangkan oleh Pusat Teknologi Roket LAPAN.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait