URtech

Saingi Zoom, Alumni UB Bikin Media Teleconference Bernama HiG

Nunung Nasikhah, Selasa, 2 Juni 2020 14.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Saingi Zoom, Alumni UB Bikin Media Teleconference Bernama HiG
Image: Tampilan HiG, online teleconference karya alumni UB. (Humas FT UB)

Malang - Sejauh ini, pemain utama dalam pasar platform komunikasi secara online diduduki oleh Zoom, Webex, Jitsi dan Google Meet. Lalu bagaimana dengan media video conference karya anak bangsa?

Niki Netrahutama, seorang alumni jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) angkatan 2011 bersama dengan dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) FTUB, Dr.Eng. Fadly Usman, ST., MT menghadirkan media teleconference online lokal bernama HiG.

Aplikasi saingan Zoom ini memang dibuat untuk menjadi media komunikasi di tengah pandemi. HiG versi Beta telah diuji oleh lebih dari 500 user baik melakui media smartphone maupun desktop.

“Beberapa kritik dan saran telah diterima oleh developer untuk dilakukan pengembangan dan juga penyempurnaan lebih lanjut,” ungkap Dr.Eng. Fadly Usman, ST., MT.

Dalam perjalanannya selama 2 bulan masa uji coba (trial), terdapat beberapa pihak yang telah melakukan komunikasi untuk bekerja sama.

“Di antaranya adalah Sandiaga Uno dan Indra Cahya Uno dari management OK OCE,” kata Fadly.

“Keduanya berrharap agar media teleconference ini bisa membantu pengusaha UMKM untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pembeli secara langsung (live). Akan tetapi belum ada realisasi kerjasama antara pihak HiG dengan pihak OK OCE,” imbuhnya.

Fadly menambahkan, pihak lain yang ikut mendukung kelahiran HiG agar lebih baik dan berkualitas salah satunya adalah anak perusahaan PLN yaitu ICON+.

Layanan ICON+ sendiri merupakan perusahaan yang memberikan layanan di bidang pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi.

ICON+ melalui rapat online bersama GM ICON+ SBU Regional Jawa Bagian Timur yaitu Agus Widya Santoso serta Manajer ICON+ Kantor Perwakilan Malang, Eko Candrasasmito telah merumuskan beberapa poin kerjasama.

Salah satunya adalah memberi support berupa server dengan kapasitas yang sangat besar agar HiG jika digunakan oleh ratusan bahkan ribuan user secara bersama, HiG dapat tetap berjalan dengan baik tanpa gangguan yang berarti.

“Dalam rumusan awal, terdapat 3 paket bagi pelanggan HiG yaitu Free, Basic dan Premium. Free untuk layanan komunikasi online secara gratis dengan batas waktu penggunaan 30 menit untuk 25 users,” ucap Fadly.

Basic untuk layanan tanpa batas waktu untuk 50 pengguna. Sedangkan paket Premium untuk layanan tanpa batas waktu bagi 100 pengguna.

Sedangkan untuk biaya berlangganan, paket basic sekitar USD 5/bulan atau setara dengan Rp 74 ribu. Sedangkan premium USD 10/Bulan atau setara Rp 148 ribu.

“Harga tersebut di atas tentu jauh lebih murah dari pada biaya berlangganan dari aplikasi sejenis seperti zoom atau WebEx,” tutur Fadly.

Fadly yang juga founder Gurupedia tersebut berharap HiG bisa segera diluncurkan sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Indonesia dan bahkan dunia.

“Sebagai alternatif media teleconference dengan biaya yang relatif murah dan terjangkau," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait