URtainment

SBS Minta Maaf soal Kontroversi Racket Boys Episode 5

Anisa Kurniasih, Jumat, 18 Juni 2021 12.34 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
SBS Minta Maaf soal Kontroversi Racket Boys Episode 5
Image: Drama Korea Racket Boys (@racketboys_sbs/Instagram)

Jakarta - Pihak stasiun televisi Korea Selatan, SBS akhirnya menyampaikan permintaan maaf terkait kontroversi episode 5 drama Racket Boys yang dinilai melecehkan Indonesia.

Pihak SBS memberikan permintaan maaf lewat kolom komentar di unggahan mereka di Instagram. Dalam pernyataannya itu, mereka mengaku tidak bermaksud untuk merendahkan Indonesia.

"Kami dari tim produksi (Racket Boys) menyampaikan permohonan maaf mengenangkan pertandingan yang tersiar di episode 5, kami tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain atau penonton tertentu. Namun demikian, kami mohon maaf atas beberapa adegan yang telah menyinggung pemirsa kami dari Indonesia. Kami akan memperhatikan dengan seksama untuk episode selanjutnya," tulis @sbsnow_insta.

Namun, rupanya permintaan maaf  SBS itu malah mendapatkan reaksi negatif dari netizen Indonesia yang terlanjur kecewa dengan jalan cerita drama Racket Boys yang dinilai menyudutkan Indonesia.

Alasannya, mereka tak terima pihak SBS memberikan pemintaan maaf hanya lewat kolom komentar. Netizen Indonesia pun menuntut SBS untuk meminta maaf secara langsung.

"@sbsnow_insta bengek sekali pemirsa, masa maafnya di komentar post di feed ig dong," kata sebuah akun.

"@sbsdrama.official @sbsnow_insta kalau gak niat minta maaf jgn spt tu, SDH gak pakai surat resmi, malah hanya di kolom komentar, yg bnr sja woy, TAKE DOWN dong, ganti dialognya enak aja, jgn sembarangan sma netizen Indonesia," tulis akun lainnya.

Ya, seperti diketahui, belum lama ini drama Korea Racket Boys heboh menjadi perbincangan lantaran disebut melecehkan Indonesia.

Adegan yang dimaksud yakni ketika para pelatih dan pemain bulutangkis diceritakan sedang berlomba dalam acara olahraga internasional di Jakarta. Mereka terlihat menumpahkan rasa kesal ketika berkumpul di restoran yang ceritanya berada di Jakarta.

"Kelakuan yang buruk," ujar sang pelatih sembari memukul meja.

"Pak, tenang. Bapak tahu ini bukan kali pertama," ujar salah satu atletnya.

"Kamarnya buruk sekali. Mereka (tuan rumah) berlatih di stadion dan kita dipaksa latihan di salah satu tempat latihan yang tidak terdapat AC. Si berengsek itu," kata sang pelatih lagi.

"Ada satu alasan. Han Se-yoon (salah satu pemain utama Korsel). Mereka ingin mengalahkannya apapun caranya. Jangan khawatir soal Se-yoon. Kita sudah menemukan strateginya," tutur sang pelatih lagi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait