URsport

Sejarah Baru Miguel Oliveira di MotoGP Styria

Rezki Maulana, Senin, 24 Agustus 2020 08.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sejarah Baru Miguel Oliveira di MotoGP Styria
Image: Miguel Oliveira (twitter @jalopnik)

Spielberg - Sejarah baru tercipta saat Miguel Oliveira menjuarai MotoGP Styria 2020. Rider KTM itu jadi orang Portugal pertama yang berhasil meraih kemenangan di kelas MotoGP. Mantap!

Pada balapan di Red Bull Ring circuit, Minggu (23/8/2020) malam WIB, Oliveira sebenarnya tidak start di posisi terdepan. Selama hampir setengah balapan, Pol Espargaro, Takaaki Nakagami, dan Joan Mir berada di posisi tiga besar.

Tapi, crash Maverick Vinales di lap ke-12 membuat jalannya balapa berubah. Setelah dimulai, Pol masih memimpin balapan dan bersaing ketat dengan Jack Miller yang merangsek ke barisan terdepan. Keduanya lantas terlibat persaingan sengit hingga lap terakhir.

Ketika memasuki tikungan terakhir, Miller yang beradu dengan Pol malah melebar. Nah, Oliveira yang melihat kesempatan itu tak membuang waktu untuk menyodok ke posisi terdepan dan lantas melintasi garis finis pertama kali.

Situasi di paddock KTM pun seketika pecah ketika Oliveira memenangi balapan itu. Maklum saja MotoGP Styria adalah balapan kandang KTM dan merupakan race ke-900 di MotoGP. Apalagi ini adalah kemenangan pertama untuk KTM dan juga Oliveira setelahnya debutnya tahun lalu.

Pada musim debutnya di MotoGP 2019, Oliveira membuat 33 poin dari 16 kali balapan. Sementara di musim ini, Oliveira sudah melewati raihan poin itu dengan total 43 poin, cuma dari lima balapan. Sebelum ini pencapaian terbaik pebalap 25 tahun itu adalah finis keenam.

Makin spesial untuk Oliveira karena ini adalah jadi pebalap Portugal pertama yang mampu meraih kemenangan di ajang MotoGP. Wajar jika Oliveira merayakannya dengan penuh sukacita.

"Sejarah hari ini untuk saya dan negara saya, dan saya lebih bahagia melakukannya di sini, di rumah KTM," tutur Oliveira seperti dikutip IOL Sport.

Selamat untuk Oliveira!

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait