URnews

Sejarah Hari Anak Nasional: Mulai Usulan Kowani hingga Ditetapkan Soeharto

Nivita Saldyni, Jumat, 23 Juli 2021 09.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sejarah Hari Anak Nasional: Mulai Usulan Kowani hingga Ditetapkan Soeharto
Image: Ilustrasi anak sekolah. (Dok. Disdikpora.Buleleng)

Jakarta - Selamat Hari Anak Nasional (HAN), Urbanreaders! Ya, sejak tahun 1984, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya.

Peringatan HAN tak lepas dari peran Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tepatnya, rekam jejak HAN sudah tercatat sejak sidang Kowani di tahun 1951. Dari sanalah tanggal 6 Juni diusulkan sebagai Hari Kanak-kanak Indonesia. Setahun kemudian, peringatan ini dipertegas dengan diselenggarakannya Pekan Kanak-kanak setiap pekan kedua bulan Juli.

Yap, perjalanan HAN belum selesai. Jauh setelah itu, tepatnya pada 19 Juli 1984, Soeharto resmi menetapkan 23 Juli sebagai HAN lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional.

Gagasan itu sendiri muncul karena anak-anak dinilai sebagai aset kemajuan bangsa Indonesia. Hadirnya HAN bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anak serta menghormati hak-hak anak. Mulai dari hak hidup, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, serta hak perlindungan.

Nah sejak saat itulah, setiap tanggal 23 Juli pemerintah menggelar beragam program untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah anak. Pada HAN pula, keluarga Indonesia didorong untuk menjadi lembaga pertama dan utama yang memberikan perlindungan dan bimbingan kepada anak sehingga lahirlah generasi penerus bangsa yang sehat, berakhlak mulia, cerdas, dan cinta Indonesia.

HAN 2021

1627005455-Ilustrasi-Ibu-dan-Anak.jpegSumber: Ilustrasi Ibu dan Anak. (Pixabay/eberhartmark)

Nah di tahun 2021 ini, HAN kembali diperingati di tengah pandemi COVID-19. Dengan tema 'Anak Terlindungi, Indonesia Maju' dan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi, peringatan HAN digelar secara virtual.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga dalam keterangan resminya mengatakan di puncak peringatan HAN 2021 akan ada sejumlah kegiatan menarik yang sayang untuk dilewatkan loh.

Mulai dari mendengarkan Suara Anak Indonesia (SAI), edukasi bagi orangtua tentang pengasuhan, dialog dengan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), edukasi pada anak untuk menanamkan sifat jujur bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pemberian paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi anak yang membutuhkan, peningkatan gizi anak melalui Gemar Makan Ikan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta bekerja sama dengan PT Pembangunan Jaya Ancol menyelenggarakan Wisata Edukasi Virtual ke Seaworld dan Dunia Fantasi.

“Saya berharap di masa pandemi orangtua agar terus memberikan pendampingan dan motivasi bagi anak-anak untuk tetap semangat, kreatif, dan inovatif walaupun di rumah," ungkap Bintang.

"Saya juga berpesan agar para orangtua sebagai pendamping selain memberikan yang terbaik bagi anak-anak, harus terus menaati protokol kesehatan, serta mengedukasikannya kepada anak-anak dalam momentum Peringatan HAN 2021,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait