URtainment

'Sejauh Mata Memandang' Ajak Selamatkan Laut Lewat Fashion

Anisa Kurniasih, Kamis, 5 Desember 2019 17.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
'Sejauh Mata Memandang' Ajak Selamatkan Laut Lewat Fashion
Image: Dok. Sejauh Mata Menandang

Jakarta – Melanjutkan komitmen dan konsistensi dalam kampanye selamatkan laut Indonesia dari sampah plastik, Sejauh Mata Memandang menggelar pameran bertajuk “Laut Kita Masa Depan Kita”.

Berkolaborasi dengan Felix Tjahyadi (konseptor pameran), Davy Linggar (Fotografer), Tulus (musisi), dan Tenia (Founder & Executive Director Divers Clean Action). Pameran ini akan berlangsung 3 bulan mulai dari tanggal 28 November 2019 hingga 2 Februari 2020 di Senayan City Curated Space, Level One.

Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang menjelaskan bahwa kehidupan manusia dan alam hidup berdampingan, ketika alam rusak manusiapun ikut terancam.

Seperti contoh, jika ekosistem laut kita hancur maka akan berdampak terhadap kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang isu-isu perubahan iklim dan kerusakan yang telah terjadi di negeri tercinta ini.

Baca juga: Coca-Cola Daur Ulang Limbah Plastik Lautan Jadi Botol Kemasan

"Setiap orang yang tinggal di Indonesia memiliki peran untuk meminimalisir kerusakan tersebut, sekecil apapun bentuk kontribusi tentunya akan sangat berarti. Melalui kolaborasi kreatif ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang apa yang terjadi saat ini dan langkah-langkah kontribusi seperti apa yang dapat mereka lakukan," ujar Chitra Subiyakto lewat keterangan resminya.

Ragam Ruang Edukasi Pada Pameran “Laut Kita Masa Depan Kita”.

text Dok.Sejauh Mata Menandang

1. Ruang Rumah Nelayan (area penjualan produk Sejauh Mata Memandang)

Rumah Nelayan ini dibuat dengan penggunaan ulang material. Panil-panil teliti dibongkar, agar dapat dimanfaatkan kembali. Diharapkan semua material terus dapat dioptimalkan penggunaannya, agar tidak terbuang sia-sia, dan menumpuk di TPA. Rumah Nelayan ini menjadi area penjualan merchandise Sejauh Mata Memandang.

Baca juga: Taman Tegallega Disulap Jadi Lautan Lampu Saat Glow Art Festival 2019

2. Ruang Cerita Tentang Plastik

Pada ruangan ini, pengunjung disajikan animasi mengenai bahaya dan dampak plastik sekali pakai. Dinding ruangan ini dibuat dari plastik bekas yang dikumpulkan pada acara Rampok Plastik bersama Gerakan Diet Kantong Plastik (GIDKP), Dian Sastrowardoyo dan Pertemanan Sehat, yang kemudian dijahit secara acak seperti patchwork.

3. Ruang Kreasi

Memasuki ruangan ini pengunjung dapat menemukan ikan paus yang dibungkus dengan kantong plastik bekas, pengunjung anak-anak yang datang dapat berkreasi dan menuangkan ceritanya pada buku-buku yang tersedia di dalam ikan paus.

Di bagian akhir, pengunjung dapat menikmati permainan blue blocks yang dipersembahkan oleh Miniapolis dan mencoba pengalaman virtual reality yang dipersembahkan oleh tim Divers Clean Action dengan narasi yang dibawakan oleh Dian Sastrowardoyo.

Baca juga: Wow, Pornhub Bikin Kampanye untuk Jaga Kebersihan Laut

4. Ruang Davy Linggar

Ruangan ini memproyeksikan video stop motion yang dibuat oleh Davy Linggar berkolaborasi dengan Amora, Daniel, Isyana, Jasmine, Kaja, Kawa, Kellen, Senha, Makayla, dan Syailendra.

Ruangan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak yang hadir untuk lebih sigap dalam menjadi agen perubahan pada masalah sampah plastik sekali pakai.

Selain itu, pameran ini juga merupakan bagian dari peluncuran koleksi terbaru Musim Rintik 2019/2020 dari Sejauh Mata Memandang bertema Daur.

Latar belakang Sejauh Mata Memandang melansir koleksi Daur adalah melihat tingginya pola konsumsi masyarakat terhadap industri ritel mode sehingga menjadikan industri mode sebagai kontributor terbesar terhadap polutan dan sampah di dunia.

Baca juga: Taman Tegallega Disulap Jadi Lautan Lampu Saat Glow Art Festival 2019

Melalui koleksi Daur, Sejauh Mata Memandang mengajak masyarakat untuk mengetahui proses pembuatan pakaian yang dapat dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan mulai dari proses kreatif hingga produksi.

Terdiri dari koleksi pakaian siap pakai dalam tampilan yang lebih santai dan kasual untuk dewasa dan juga anak-anak mulai dari umur 6 tahun ke atas. Koleksi Daur memperkenalkan teknik patchwork; menggabungkan motif-motif dengan kombinasi tekstil terkini, sehingga menghasilkan sebuah koleksi dengan penampilan yang baru.

Sebagian besar koleksi terbuat dari bahan katun dengan semburat warna-warni seperti marun, kuning kunyit, indigo, hitam dan putih.

Hadirnya pameran ini juga diharapkan dapat mengajak pengunjung Senayan City untuk menggunakan produk ramah lingkungan serta dapat mengedukasi pengunjung Senayan City dengan cara yang kreatif dan menarik untuk terus mencintai dan peduli terhadap alam Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait