URtainment

Selain Greta Thunberg, Inilah 4 Tokoh Muda Pegiat Lingkungan Hidup

Itha Prabandhani, Sabtu, 28 Maret 2020 11.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selain Greta Thunberg, Inilah 4 Tokoh Muda Pegiat Lingkungan Hidup
Image: istimewa

Jakarta - Urbanreaders pasti tahu kan, dengan Greta Thunberg, remaja 17 tahun asal Swedia yang mendunia sesudah pidato menyentuhnya mengenai perubahan iklim?

Greta dikenal karena gaya bicaranya yang terus terang di hadapan para tokoh politik dunia untuk mengkritik kebijakan seputar perubahan iklim, yang dia rasa tidak cukup layak.

Selain Greta Thunberg, sebenarnya ada beberapa tokoh lain yang mempunyai kepedulian besar terhadap lingkungan hidup, sejak usia mereka masih belia loh, guys. Siapa saja mereka? Yuk, kita kenal sosoknya satu per satu.


1. Severn Cullis-Suzuki

 

1585363138-severn-cullis-suzuki.jpg

 

Severn yang kini berusia 40 tahun, telah mulai mengampanyekan kecintaan terhadap lingkungan hidup sejak ia masih berusia 12 tahun. Kala itu, Severn dan tiga orang aktivis muda lainnya mengikuti konferensi perubahan iklim yang diadakan di Rio de Janeiro, Brazil.

Pada waktu itu isu global warming baru saja bergaung. Diskusi panel yang digelar oleh PBB tersebut, diikuti oleh para pemimpin negara di dunia. Masalah perubahan iklim mulai mencuat dan menghadirkan remaja-remaja sebagai pembicaranya.

Tentu saja, hal itu menjadi peristiwa yang sangat tidak biasa. Severn kemudian dikenal sebagai gadis yang membuat dunia terdiam selama 6 menit. Severn mengawali kiprah pegiat muda dalam mengekspresikan firasatnya akan datangnya malapetaka, dari kacamata anak muda. “Anda harus mengubah cara hidup Anda. Kehilangan masa depan saya, tidaklah sama dengan kalah dalam pemilu atau kerugian beberapa poin dalam pasar saham,” ungkap Severn.


2. Delaney Reynolds

 

1585363058-Delaney-Reynolds.jpeg


Delaney yang kini telah menjadi mahasiswi Ilmu Kelautan Universitas Miami di Florida, telah memulai kegiatan penyelamatan lingkungannya sejak ia berusia 16 tahun.

Delaney yang selama hidupnya tinggal di pesisir pantai, mempunyai kepedulian tinggi terhadap risiko tenggelamnya daratan akibat naiknya permukaan air laut. Untuk itu, ia menggagas sebuah gerakan yang dinamai “Sink or Swim Project”, dan mulai mengedukasi masyarakat mengenai risiko naiknya permukaan air laut. Ia bahkan memulai kampanyenya kepada anak-anak usia Taman Kanak-kanak.

“Luar biasa sekali bahwa anak-anak TK bisa memahami bahwa ini adalah sebuah masalah, sedangkan para politisi tidak bisa,” ucapnya. 


3. Felix Finkbeiner

 

1585363105-Felix-Finkbeiner.jpg


Felix adalah salah satu pegiat lingkungan hidup termuda di dunia yang memulai aksinya sejak ia berusia 9 tahun. Felix kecil mulai tergerak untuk mengkampanyekan perubahan iklim setelah melihat sebuah foto beruang kutub yang kelaparan karena kesulitan mencari makanan akibat mencairnya es di Kutub Utara.

Sejak itu, Felix yang kini berusia 22 tahun, ingin membantu mengubah situasi ini dengan mengajak teman-teman sekolahnya menanam pohon di lingkungan sekitar sekolahnya. Ia juga membangun organisasi yang dikenal dengan nama “Plant for the Planet”, yang hingga kini telah menanam lebih dari 8 juta pohon di 73 negara di dunia. Aksi ini merupakan bagian dari usaha penanaman 1 triliun pohon di seluruh dunia. 


4. Alexandria Villasenor

1585363124-alexandria-vilasenor.jpg


Dua tahun lalu, saat Alexandria berusia 14 tahun, ia dan temannya membolos sekolah pada hari Jumat, untuk melakukan demonstrasi di depan kantor PBB di New York.

Bersama teman-temannya, Alexandria mendirikan sebuah organisasi bernama “Zero Hour”. Mereka terus menyuarakan agar para pemimpin negara saat ini melakukan aksi nyata terhadap fenomena perubahan iklim.

Alexandria mempunyai kekhawatiran bahwa jika ia harus menunggu sampai bisa mempunyai hak pilih untuk memilih pemimpin yang peduli terhadap lingkungan, itu sudah akan terlambat.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait