URtainment

Selama 5 Hari, 70 Pelajar Malaysia Belajar Budaya Minangkabau

Anita F. Nasution, Minggu, 8 Maret 2020 13.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selama 5 Hari, 70 Pelajar Malaysia Belajar Budaya Minangkabau
Image: Ilustrasi silat Minangkabau. (Pixabay)

Medan - Dalam rangkaian pengenalan kebudayaan Indonesia, sebanyak 70 pelajar asal Malaysia memperlajari seni bela diri silat Minangkabau urbanreaders.

Kegiatan ini merupakan program Asian Cultural Heritage yang menjadi kerja sama pemerintah Malaysia dan Indonesia dan dilaksanakan tepatnya di Kota Pariaman, Sumatera Barat pada 3 sampai 7 Maret 2020.

Para pelajar dari Malaysia tersebut mempelajari budaya Minangkabau selama 5 hari.

Menariknya para pelajar tersebut hanya menginap dihotel selama 2 hari saja urbanreaders, 3 hari berikutnya mereka menginap di rumah orang tua angkat di Pariaman.

Baca juga: Selamat! UISU Raih 4 Medali di Kejuaraan Pencak Silat Antar Perguruan Tinggi

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Pariaman Febrian Mirdani menyampaikan bahwa hal tersebut dilakukan agar mereka dapat mempelajari kebudayaan secara efektif.

"Jadi sebagai anak tentu mereka juga melihat aktivitas orang tuanya dan mencoba apa yang dilakukan orang tuanya. Ya paling tidak mengantarkan orang tuanya pergi ke tempat kerja," ujar Febrian.

Guru Besar Perguruan Silat Harimau Putih Rumah Gadang Pauh Rajo Bijo Kota Pariaman, Vedrik Hengky Rajo Bijo menyampaikan bahwa Sumatera Barat dan Malaysia memiliki banyak persamaan, salah satunya seni bela diri silat.

Vedrik menjelaskan bahwa silat awalnya berasal dari Datuk Panglima Kumbang yang memiliki lima aliran silat harimau, dimana salah satu alirannya dibawa oleh Pandeka Gagok ke Malaysia.

Baca juga: Keren! 1585 Pesilat Berhasil Raih Rekor ORI di Kota Bandung

Nah, Pandeka Gagok merupakan hulu balang dari Puti Maninggo atau Puti Angin.

"Jadi dasar silat itu dari Datuk Panglima Kumbang yang memiliki lima aliran silat harimau yang salah satunya alirannya dibawa ke Malaysia yaitu balang tigo atau belang tiga," ujar Vedrik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait