URnews

Sempat Alami Gejala, 2 Harimau Sumatra di Ragunan Sembuh dari Corona

Shelly Lisdya, Minggu, 1 Agustus 2021 11.08 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sempat Alami Gejala, 2 Harimau Sumatra di Ragunan Sembuh dari Corona
Image: Perkembangan kondisi kedua harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan. (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta - Dua harimau Sumatra di Taman Margasatwa Ragunan yang sempat terinfeksi COVID-19 berhasil sembuh.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati memastikan, kedua satwa yang dilimdungi tersebut kini telah pulih meski masih dalam pemantauan atau observasi dari Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan.

Sebelumnya, pada 9 Juli 2021, salah satu harimau Sumatra bernama Tino yang berusia sembilan tahun mengalami sakit dengan gejala klinis sesak napas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan. 

Kemudian, selang dua hari, satu harimau Sumatra lainnya bernama Hari yang berusia 12 tahun terpantau kondisi kesehatannya juga menurun dengan menunjukkan gejala klinis yang sama dengan harimau Tino.

“Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan di-swab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar COVID-19,” terang Suzi di Kantor Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Minggu (1/8/2021).

Sejak mengidap gejala dan kondisi kesehatan yang menurun, kedua satwa tersebut segera diberikan pengobatan, di antaranya pemberian antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari. Suzi menyebut, dalam waktu sekitar 10 sampai 12 hari pengobatan, kondisi kedua satwa berangsur membaik dan pulih.

Tak hanya itu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta jajarannya turut meninjau langsung perkembangan kondisi kedua harimau Sumatra tersebut pada Sabtu (31/7). 

“Saat tinjauan tadi, kondisi kedua satwa sudah sehat. Nafsu makan sudah kembali normal dan satwa juga sudah kembali aktif,” ungkapnya.

Ditegaskan Suzi jika kedua satwa tersebut tidak menularkan virusnya kepada manusia. Karena belum ada studi yang menunjukkan eksudat satwa yang terinfeksi COVID-19 mengandung virus aktif. 

Hanya saja, terkait penyebab keterpaparan virus pada kedua satwa, Suzi menyampaikan bahwa pihaknya juga masih melakukan tracing atau penelusuran.

“Hal ini mengingat, pada saat satwa mulai mengidap gejala, Taman Margasatwa Ragunan dalam kondisi ditutup, karena sudah PPKM Darurat. Kami juga sudah melakukan tracing kepada perawat dan petugas saat satwa sakit, tidak ada yang terpapar COVID-19. Sehingga, kami masih menelusuri penyebabnya,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait