URtainment

Seniman Sekaligus Sastrawan Remy Sylado Meninggal Dunia

Shelly Lisdya, Senin, 12 Desember 2022 14.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Seniman Sekaligus Sastrawan Remy Sylado Meninggal Dunia
Image: Remy Sylado (ANTARA FOTO)

Jakarta - Seniman dan sastrawan Indonesia, Remy Sylado mengembuskan napas terakhir pada Senin (12/12/2022).

“Telah berpulang hari ini, seorang seniman besar Indonesia yang juga seorang budayawan, novelis, penulis cerita film, dan bagi saya beliau juga merupakan seorang aktor besar Indonesia, Remy Sylado,” kata Ketua Humas Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Evry Joe, dikutip ANTARA.

Joe mengenang Remy Sylado sebagai sosok sahabat yang sangat dekat dengannya. Joe juga mengingat Remy sebagai sosok seniman serba bisa yang terampil dalam berkarya.

“Kami dari PB PARFI mengucapkan selamat jalan, Bang Remy Sylado. Semoga karya-karya yang kau tinggalkan menjadi ladang amal untukmu di akhir hayatmu,” kata Joe.

“Semoga semua karyamu menjadi pelajaran untuk kami yang ditinggalkan, terutama keluarga untuk mengikhlaskan seniman besar kita. Karya-karyamu selalu kami kenang, semoga surga adalah tempatmu,” imbuhnya.

Remy Sylado lahir dengan nama Japi Panda Abdiel Tambajong pada 12 Juli 1945 di Minahasa, Sulawesi Utara.

Remy telah berkarya sebagai seorang sastrawan, dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor dan mantan wartawan.

Kariernya berlangsung lebih dari lima dekade. Sebagai aktor, Remy muncul di belasan film layar lebar dan merupakan salah satu aktor paling disegani di generasinya.

Remy tiga kali meraih nominasi di Festival Film Indonesia sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik. Adapun film-film yang membuatnya mendapatkan nominasi tersebut adalah 'Tinggal Sesaat Lagi' (1987), 'Akibat Kanker Payudara' (1988), dan '2 dari 3 Laki-laki' (1990).

Tak hanya itu, Remy juga seorang penulis aktif yang beberapa karyanya telah diadaptasi ke layar lebar.

Salah satu film populer yang pernah dibuat berdasarkan tulisan Remy adalah 'Ca-bau-kan' (2002) dari novel berjudul 'Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa' (1999).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait