URstyle

Serba-serbi Buta Warna yang Perlu Kamu Tahu

Itha Prabandhani, Rabu, 23 September 2020 14.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Serba-serbi Buta Warna yang Perlu Kamu Tahu
Image: Ilustrasi penyakit buta warna. (Freepik)

Jakarta - Urbanreaders mungkin pernah tahu seorang teman atau keluarga yang sulit membedakan warna tertentu? Bisa jadi, mereka mengalami penyakit yang disebut dengan buat warna.

Penyakit buta warna adalah ketidakmampuan untuk memahami warna secara normal. Penderita buta warna tidak dapat melihat perbedaan antara warna-warna tertentu. Kondisi buta warna pada diri tiap-tiap penderita tidaklah sama, guys. Ada beberapa jenis buta warna berdasarkan warna apa saja yang dapat atau tidak dapat terlihat.

Kondisi mata yang tidak dapat melihat warna seperti semestinya, terjadi karena ada masalah dengan pigmen pada reseptor warna. Jika salah satu pigmen hilang, maka mata akan memiliki masalah untuk melihat warna tertentu.

Penderita buta warna biasanya kesulitan melihat warna merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna tersebut. Namun, pada kondisi penderita buta warna total, tidak ada warna yang dapat dilihat sama sekali. Mereka hanya bisa melihat hitam, putih dan campuran keduanya.

Untuk lebih mengenal penyakit ini, yuk kenali dulu tipe-tipe buta warna!

1. Tipe buta warna merah-hijau

1600846990-buta-warna2.jpgIlustrasi. (Freepik)

Tipe ini banyak diderita oleh para cowok dan menyebabkan penderitanya kesulitan membedakan warna hijau dengan warna merah. Orang yang mengalami buta warna tipe ini akan sulit membedakan gradasi warna merah, kuning, hingga hijau. Dalam beberapa kasus, ada juga yang sulit membedakan antara warna merah dengan warna hitam.

2. Tipe buta warna biru-kuning

1600847005-buta-warna3.jpgIlustrasi. (Freepik)

Tipe buta warna ini berhubungan dengan kromosom jenis kelamin. Baik cowok maupun cewek, punya kemungkinan sama besar untuk bisa menderita buta warna tipe ini. Orang yang mengalami tipe buta warna ini akan sulit membedakan gradasi warna biru hingga hijau. Warna kuning bisa kelihatan sebagai warna abu-abu atau ungu, sedangkan warna hijau akan terlihat kebiru-biruan.

3. Tipe monokromasi

1600847016-buta-warna4.jpgIlustrasi. (Freepik)

Tipe ketiga ini adalah bentuk buta warna yang paling jarang terjadi. Penderitanya tidak dapat melihat warna sama sekali, sehingga semuanya tampak abu-abu, hitam, atau putih.

Lalu, bagaimana gejalanya?

Penderita buta warna biasanya tidak menyadari bahwa dirinya buta warna sampai terjadi kebingungan ketika melihat warna tertentu. Penyakit ini biasanya mulai terdeteksi saat anak-anak, ketika mereka mengalami kesulitan untuk mengasosiasikan warna dengan objek. Karena itu, perlu dilakukan tes buta warna untuk dapat mengetahui gangguan ini.

Penyakit buta warna dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti:

Faktor Genetik

Seorang ibu yang memiliki masalah buta warna, akan mungkin mewariskan gangguan ini pada anak laki-lakinya. Penderitanya bisa mengalami gangguan dari tingkat rendah, sedang, maupun parah. Biasanya tingkat gangguan ini tidak akan berubah kadarnya.

Faktor Usia

Kemampuan untuk melihat juga dapat memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Selain penglihatan menjadi kabur, gangguan untuk membedakan warna juga kerap terjadi.

Efek Samping Obat

Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat jantung, autoimun, tekanan darah tinggi, disfungsi ereksi, infeksi, gangguan saraf, dan masalah psikologis, dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Lalu, apa yang harus dilakukan kalau kamu atau orang terdekatmu mengalami buta warna?

Hal yang paling tepat dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan jenis dan juga kadar buta warna yang diderita. Meski saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan buta warna, para penderita bisa menggunakan kacamata khusus yang akan membantu penglihatannya menjadi lebih baik. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait