Sering Makan Seblak Sebabkan Tumor Payudara? Begini Penjelasan Dokter

Jakarta - Makanan kaki lima seperti seblak, bakso, hingga mie ayam banyak jadi favorit masyarakat Indonesia. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa makanan seperti itu bisa menimbulkan efek tak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus.

Seperti pengakuan pengguna TikTok @nanduyy ini. Ia mengaku mengidap tumor fibroadenoma mammae (fam) atau tumor payudara karena terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan tersebut. 

"Utk cewe cewe jangan lupa jaga makanannya yaa," tulis pemilik akun @nanduyy seperti dilihat, Urbanasia pada Rabu (14/9/2022). 

Dalam postingan itu, pemilik akun mengaku sangat menyukai makanan-makanan tersebut sampai hampir setiap hari mengonsumsinya. Namun ternyata kegemarannya itu membuatnya harus dioperasi. 

Lantas apakah betul makanan seperti seblak, bakso, mie ayam dan sejenisnya berbahaya bagi kesehatan khusunya tumor payudara?

Menurut dokter umum, dr. Steinley, sebenarnya penyebab tumor payudara sampai sekarang ini belum diketahui secara pasti. Namun memang ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi pemicu. 

"Antara lain seperti faktor genetik, hormon, dan merokok. Selain itu pola hidup yang tidak sehat, makan makanan yang berlemak dan mengandung bahan-bahan kimia seperti fast food itu salah satu faktor penyebab untuk terjadinya risiko tumor payudara," ujarnya saat dihubungi Urbanasia, Rabu. 

Dokter Steinley menegaskan, makanan-makanan seperti seblak, mie ayam, maupun bakso pada dasarnya aman dikonsumsi. Syaratnya, makanan itu dibuat dan disajikan secara hgienis. 

Selain kebersihan, Steinley juga menyinggung bahan pembuatan makanan-makanan tersebut. Menurutnya, makanan dengan campuran bahan kimia yang terlalu banyak bisa menyebabkan tumor. 

"Cuma tidak bisa dikatakan ‘oh kalau makan seblak atau jajanan sejenis bakso bisa menyebabkan tumor’, belum tentu. Kalau dalam pembuatannya higienis dan sesuai ya tidak masalah," jelasnya. 

Nah bagi pecinta makanan-makanan ini, dr. Steinley menyarankan untuk membatasi konsumsinya. Menurutnya, makanan tersebut cukup dikonsumsi dua hingga tiga kali dalam satu bulan. 

“Dan diimbangi dengan banyak konsumsi air putih, sayur dan buah, tidur yang cukup. Sebenarnya semua itu harus seimbang, secukupnya, dan tidak harus berlebihan agar tubuh kita mendapatkan asupan nutrisi yang maksimal," pesannya.