Setelah Tokopedia, Belasan Juta Data Akun Bukalapak Ikut Bocor

Jakarta - Setelah kasus Tokopedia belum lama ini, kembali data pengguna e-commerce Indonesia ditawarkan di forum dark web. Kali ini Bukalapak.
Ini kali kedua data mereka diperdagangkan oleh hacker. Sebelumnya kasus serupa terjadi Maret tahun lalu.
Kabar terbaru menyebutkan 13 juta data dijual oleh hacker berakun Asian Boy dan Tryhard User di situs RaidForums. Di dalamnya berisikan email, nama lengkap pengguna, password, salt, username dan tanggal lahir.
Tidak ditampilkan berapa sang hacker membanderol data-data tersemut. Mereka hanya menginformasikan untuk mengirim pesan private jika berminat akan data tersebut.
Atas kasus ini Bukalapak sudah buka suara. Mereka menegaskan tidak ada kebocoran data. Mereka menduga yang dijual itu merupakan data tahun lalu.
Pada saat ada percobaan peretasan pada tahun 2019, Bukalapak mengakun telah menemukan sumbernya dan menghentikannya. Mereka turut mengingatkan para pengguna untuk mengambil langkah pengamanan secara berkala termasuk mengganti password, dan menggandakan keamanan di sistem kami.
“Keamanan user data adalah prioritas kami sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan,” Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak dalam keterangan resminya.
Dalam mengamankan data pengguna, Bukalapak mengaku menggunakan sistem perlindungan berlapis. Saat menerima digunakan metode https sehingga data yang masuk tidak mudah diretas.
Kemudian saat menyimpan mereka menerapkan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapis. Sementara ketika menggunakan dan mengolah Bukalapak memonitor secara ketat, sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam secara baik.
"Untuk data-data yang sensitif seperti KTP, kami simpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapus untuk melindungi privasi user," jelas Rachmat.
Dalam kesempatan ini, Bukalapak turut meminta pengguna untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, mulai dari mengganti password akun dan memperbarui data diri secara berkala, mengaktifkan verifikasi dua langkah, berhati-hati dengan phishing, serta mengamankan data finansial.
"Sebagai mitra jutaan UMKM, Bukalapak akan berupaya sekuat tenaga guna memastikan bangsa Indonesia dapat terus memiliki pilihan dan kesempatan untuk semua orang supaya bisa hidup lebih baik," pungkas Rachmat.