Shoppe Coret Nama Young Lex dari Meet & Greet Lisa BLACKPINK
Urban Asia – Selebgram Young Lex batal bertemu Lisa ‘Blackpink’ lewat Meet & Greet di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka pada 9 Agustus mendatang. Hal ini terjadi lantaran Young Lex membuat komentar tidak pantas yang menjurus pelecehan seksual kepada Lisa dalam video unboxing album terbaru Blackpink, Square Up.
“Foto-foto (Lisa) buat bacol (masturbasi),” ucap Young Lex dalam videonya. Young Lex langsung diserang dan diancam oleh para Blink (nama fandom penggemar Blackpink –red). Mereka geram dan sangat menyayangkan pihak Shoppe mengundang seseorang yang dengan mudah melontarkan komentar tidak pantas. Shoppe, yang merupakan sponsor utama dan pembawa acara peluncuran resmi YG Official Shop dengan Lisa, langsung mendapat banyak komplain dan ancaman dari para penggemar. Mereka khawatir akan keselamatan Lisa, jika Young Lex tetap diundang ke acara meet & greet Lisa. Dengan banyaknya komplain, Shopee mencoret nama Young Lex dari daftar undangan acara tersebut dengan memposting foto-foto 18 influencer lewat akun Instagram @shopee_id. Dari postingan tersebut, tidak tercantum nama Young Lex. Mengetahui hal tersebut, para Blink langsung merasa lega dan mengucap syukur lewat kolom komentar. Bisa ditebak, Young Lex memberikan respon yang malah membuat orang makin geram. Lewat Instagram Story, selebgram ini malah memposting screenshot DM-DM dukungan dari followers yang malah menyalahkan Blink karena terlalu berlebihan menanggapi ‘lelucon’ tersebut. Inilah alasan mengapa kita harus cerdas dalam menggemari seorang influencer. Padahal apa yang dikatakan Young Lex, sebagai seorang yang ‘katanya’ influencer, adalah salah dan tidak pantas. Ditambah Young Lex memiliki kekuatan untuk mempengaruhi generasi muda agar terbiasa dengan lelucon pelecehan seksual. Jika ini terus berlanjut, akan ada lebih banyak generasi muda yang cara berpikirnya salah seperti selebgram satu ini. Jangan kaget kalau misalkan Young Lex mendukung jika perempuan pantas diperkosa karena cara berpakaiannya, para penggemarnya yang kebanyakan masih dibawah umur, ikut-ikutan menanamkan pemikiran salah tersebut di otaknya. Ini bahaya banget sih.