URedu

Siapkan SDM Digital Berkualifikasi Industri, Huawei Geber Pelatihan TIK

Afid Ahman, Rabu, 11 Agustus 2021 13.34 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Siapkan SDM Digital Berkualifikasi Industri, Huawei Geber Pelatihan TIK
Image: ilustrasi digital (randstadrisesmart)

Jakarta - Pemerintah Indonesia memperkirakan adanya kebutuhan 9 juta SDM digital di semua tingkatan pada 2030. Agar dapat memenuhi itu pemerintah juga telah menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan – pemerintah, dunia pendidikan, pelaku industri, pengembang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan komunitas untuk bersinergi dan menjadikan kebutuhan akan ketersediaan SDM Digital mumpuni sebagai misi bersama.  

Memahami kebutuhan tersebut, Huawei turut menyiapkan SDM di bidang TIK berkompeten, khususnya siswa sekolah vokasi melalui lokakarya dua hari di bidang TIK. Program ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara hasil pendidikan dan kebutuhan industri, menghasilkan SDM yang siap kerja di masa depan yang dilengkapi dengan keterampilan digital yang disyaratkan oleh industri.

Serangkaian pelatihan TIK selama dua hari mencakup teknologi masa depan, termasuk 5G, AI, Big Data, dan Cloud, dengan bantuan pelatih lokal yang telah menyamai standar global Huawei untuk mengatasi kendala bahasa.  Untuk lebih memperkaya perspektif pekerja masa depan di dunia yang semakin tanpa batas dan saling terkait yang difasilitasi oleh internet, peserta juga akan dilengkapi dengan kurikulum yang secara khusus berfokus pada literasi keamanan siber.

Baca Juga : Google dan Lazada Beri Pelatihan Gratis untuk Pedagang Online

Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengatakan bahwa pendidikan vokasi memainkan peran yang sangat strategis khususnya dalam memenuhi kebutuhan akan SDM sesuai kualifikasi industri. Untuk membantu pendidikan vokasi memahami dan memenuhi kebutuhan tersebut, perlu adanya sinergi dengan industri agar terjadi link and match antar kedua belah pihak. 

“Sinergi berbagai pihak dalam bersama-sama meningkatkan kompetensi SDM akan menjadi investasi terbaik dan fundamental dalam membangun ekonomi digital Indonesia yang kuat dan unggul di masa depan,” ujar Wikan.  

Wikan menambahkan, pelatihan yang diselenggarakan oleh industri yang memiliki reputasi besar memberikan keuntungan besar bagi SMK. Sebab, selain diajar oleh guru-guru, para siswa juga diajar oleh para ahli dari industri-industri ternama atau industri yang memiliki reputasi internasional seperti Huawei

Ini juga selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang terus mendorong dan menyemangati seluruh ekosistem untuk terus berinovasi agar menjadi negara maju, dengan salah satunya melalui pengembangan pendidikan vokasi yang didukung oleh pelaku industri lewat kolaborasi-kolaborasi yang sinergis.

Baca Juga : Cocok untuk Anak, Yuk Intip Fitur Huawei MatePad T10 Kids Edition

Rangkaian program pelatihan TIK Huawei Indonesia merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk turut menyumbang 100 ribu SDM digital lokal pada tahun 2025, melalui gerakan korporasi Huawei 100K Digital Talents. Untuk mencapai target tersebut, Huawei telah bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas.

“Program berbagi pengetahuan Huawei Indonesia yang ditujukan untuk sekolah kejuruan adalah bukti dukungan kami dalam mewujudkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan akan SDM cakap digital sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satunya adalah kebijakan Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset & Teknologi,” kata Yenty Joman, Director Government Affairs Huawei Indonesia.

Yenty menambahkan bahwa sekolah vokasi atau kejuruan memiliki peran dan misi kritikal sebagai pelahir SDM yang diharapkan siap kerja. Untuk membantu menyelaraskan dengan kebutuhan nyata dunia kerja, sekolah kejuruan dan lembaga pendidikan vokasi perlu mendapatkan dukungan dari industri dan pengembang teknologi dalam membekali siswa-siswanya agar menjadi lulusan yang terampil dan cakap digital, dan memenuhi persyaratan kompetensi yang disyaratkan industri. 

“Lewat kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sejak tahun 2019 yang telah menghadirkan manfaat bagi lebih dari 1,200 siswa pengemban pendidikan vokasional, kami bercita-cita mempersiapkan lebih dari 100 ribu SDM digital pada tahun 2025 dalam rangka mendukung transformasi digital akbar negara ini. Ini merupakan kontribusi Huawei bagi Indonesia, tempat kami telah berakar dan bertumbuh selama lebih dari 21 tahun,” pungkas Yenty.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait