URnews

Sindir Aparat, Gejayan Memanggil Gelar Lomba Bikin Mural

Kintan Lestari, Kamis, 26 Agustus 2021 12.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sindir Aparat, Gejayan Memanggil Gelar Lomba Bikin Mural
Image: Mural Jokowi 404 Not Found yang saat ini telah dihapus. (Ist)

Yogyakarta - Akun Instagram Gejayan Memanggil beberapa hari lalu menggelar lomba mural yang bertajuk 'Lomba Mural Dibungkam'.

"Menggambar adalah kebudayaan bagi setiap anak dan kebiasaan orang dewasa (penguasa) menghapusnya!" bunyi caption di akun Instagram @gejayanmemanggil.

"Aksi pemberontakan adalah respons di mana suara-suara rakyat tak lagi didengar. Begitu pun mural, ia adalah representasi dari perasaan rakyat yang tidak diberitakan bahkan mereka hilangkan karena mereka tidak senang melihat rakyat punya kesadaran!" lanjut akun tersebut.

Digelarnya lomba ini seolah untuk menyindir aparat. Pasalnya belum lama ini di salah satu dinding yang ada di Kretek Kewek Yogyakarta, sebuah mural dihapus aparat dalam waktu kurang dari 24 jam.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Aliansi Rakyat Bergerak (@gejayanmemanggil)

Satpol PP Kota Yogyakarta menilai mural di Kretek Kewek Yogyakarta telah melanggar Perda Kota Yogyakarta 15 tahun 2018 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta bermuatan provokatif.

Pengelola akun Gejayan Memanggil dengan nama samaran Mimin Muralis mengatakan lomba mural tersebut dibuat sebagai kritik atas pembungkaman suara rakyat.

"Corat-coretan di tembok adalah cara-cara ketika kebebasan bersuara terbatas dan sekarang coretan itu pun dibatasi," kata Mimin Muralis saat dihubungi wartawan, Rabu (25/8/2021).

Untuk lomba mural yang digelar Gejayan, tercantum kriteria unik penilaian dari juri. 

Pasalnya selain peserta harus berani, semangat melawan, dan karyanya tidak mengandung sara, juri juga menilai peserta dari mural yang karyanya paling cepat dihapus oleh aparat.

Untuk hadiahnya, pemenang akan diberikan eksposure, merchandise, dan setengah keuntungan dari karya muralnya yang dipasarkan jadi milik pemenang, dan 50% lainnya disalurkan untuk Gerakan #rakyatbanturakyat.

“Kami bukan akun buzzer dan tidak punya uang, jadi kami hadiahi eksposure bagi pemenang. Kedepan bisa dijadikan desain baju atau paper art yang bisa dipesan. Keuntungannya sebagian untuk pemenang, sebagian untuk gerakan rakyat bantu rakyat,” ungkapnya pada wartawan.

'Lomba Mural Dibungkam' akan diadakan selama sepekan sejak hari Senin, 23 Agustus, sampai tanggal 31 Agustus mendatang.

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait