Gaji Pelatih Timnas Indonesia Telat dan Dipotong 50 Persen
Seoul - Apes betul nasib Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia itu harus telat gajian gara-gara pandemi virus corona dan bayarannya pun cuma 50 persen.
Shin sudah bekerja dengan PSSI sejak Januari lalu usai meneken kontrak berdurasi dua tahun. Gaji pelatih asal Korea Selatan itu kabarnya mencapai Rp 13,94 miliar selama dikontrak PSSI alias Rp 7 miliar per tahun.
Sayangnya, belum sempat bekerja di laga resmi, sepak bola harus berhenti karena pandemi virus corona yang membuat Shin menggangur selama dua bulan ini. Dia memilih pulang ke Korea Selatan karena pandemi di negara itu tak separah di Indonesia..
Saat mudik, Shin mendapat kabar tak sedap terkait kemungkinan pemotongan gaji karena kondisi keuangan PSSI yang tak stabil. Meski pembayaran gaji di bulan Maret masih penuh, namun Shin dan staf pelatih diisukan tidak gajian.
Baca Juga: Staf Pelatih Timnas Indonesia Positif Corona
Namun, isu tersebut dibantah langsung oleh Shin. Meski demikian, Shin mengakui kalau PSSI telat membayar gajinya bulan April dan ada pemotongan sekitar 50 persen dari total kontraknya.
"Bukan tak dibayar, memang betul saya menerimanya sedikit terlambat. Tapi saya sudah menerima (gaji)," tutur Shin seperti dikutip News KBS.
"Saya sudah menerima tanpa ada masalah. Ya ada pemotongan 50 persen, tapi gaji sudah dibayar sebagaimana mestinya," sambungnya.
Meski mengalami pemotongan gaji, Shin tetap profesional untuk memimpin latihan tim pada 14-22 Mei sebelum dimulai lagi 26 Mei, usai selesai libur lebaran.
"Sebenarnya saya sudah membuat rencana latihan tahunan, tapi sekarang segala aktivitas dilarang di Indonesia. Para pemain tak bisa berlatih sendiri dan bersama tim juga. Jadi saya pikir kami harus tetap latihan di secara remot di rumah."