URsport

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah karena Infrastruktur Nggak Siap, Ini Kata Pak Bas!

Urbanasia, Selasa, 4 April 2023 16.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah karena Infrastruktur Nggak Siap, Ini Kata Pak Bas!
Image: Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). (Urbanasia)

Jakarta – Keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 masih menyisakan pertanyaan. Pasalnya FIFA tidak menjelaskan secara gamblang alasan keputusan tersebut. 

Isu liar yang beredar menyebutkan pembatalan itu akibat penolakan sejumlah Gubernur terhadap Timnas Israel. Namun ada pula yang menyebut pembatalan karena infrastruktur Indonesia belum siap. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun angkat bicara terkait isu kedua. Ia membantah isu itu dan menegaskan seluruh stadion di Indonesia siap menyelenggarakan Piala Dunia U-20 sesuai jadwal.

“Kami sudah menyiapkan semuanya. Sejak 31 Maret, saat FIFA mempersiapkan tahap akhir finalisasi stadion, semua dinyatakan oke. Jadi tidak benar jika sekarang ada yang bilang batal karena infrastruktur stadion. Nggak benar itu,” kata Basuki melansir Antara, Selasa (4/4/2023).

Menurut Basuki, Kementerian PUPR telah melakukan renovasi pada 5 venue pertandingan dan renovasi pada 20 lapangan latihan dengan total biaya hingga Rp 155,17 miliar.

Basuki menegaskan, pihaknya komitmen menyelesaikan tugas yang diberikan. Terlebih Piala Dunia U-20 merupakan turnamen terbesar kedua di FIFA.

“Sehingga kami tidak main-main demi menjaga amanah Presiden demi suksesnya turnamen tersebut. Selain itu, kami juga tengah memperbaiki stadion-stadion lainnya di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA,” tegasnya. 

Basuki lantas merinci stadion yang telah direnovasi. Di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kemen PUPR mengerjakan empat lapangan atihan yaitu Bumi Sriwijaya, Atletik, Bisbol, dan Panahan dengan biaya Rp 43,35 miliar.

Kemudian di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Kementerian PUPR juga melakukan renovasi pada empat lapangan latihan yaitu Gelora Bandung Lautan Api, IPDN, Jati Padjajaran, dan Sidolig dengan biaya sebesar Rp 53,97 miliar.

Sedangkan Stadion Manahan Solo ada empat lapangan yang direnovasi, yaitu  Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, dan Kota Barat yang menghabiskan biaya Rp 16,82 miliar.  

Lalu di Surabaya, Kementerian PUPR merenovasi beberapa lapangan latihan, yaitu Gelora 10 November, Lapangan A Gelora Bung Tomo, Lapangan C Gelora Bung Tomo yang menghabiskan biaya sebesar Rp 23,29 miliar.

Berikutnya di Bali, Kementerian PUPR melakukan renovasi pada empat lapangan di Stadion I Wayan Dipta yaitu lapangan latihan I Gusti Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Gelora Samudra, dan Trisakti yang mengeluarkan dana sebesar Rp 17,61 miliar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait