Karena Virus Corona, Pesepakbola yang Meludah Bisa di Kartu Kuning

London - Salah satu medium penularan virus corona adalah melalui droplet yakni air ludah. Maka ke depannya, para pesepakbola bisa dihukum gara-gara meludah.

Kompetisi sepakbola di seluruh dunia terhenti sementara saat ini karena pandemi virus corona. Liga-liga besar di Eropa belum tahu kapan akan dihelat lagi karena penyebaran COVID-19 masih sulit teratasi.

Bahkan Liga Belgia, Belanda, dan terakhir Prancis sudah menghentikan kompetisi 2019/2020 karena fokus memulai musim baru. Terlebih ada 3.209.984 kasus di seluruh dunia saat ini dengan kematian mencapai 228.057 orang.

Meski tingkat kesembuhan mencapai 985.957 orang, tetap saja ada kekhawatiran virus itu masih terus menyebar sampai ditemukan vaksinnya. Beberapa tokoh sepakbola mulai dari pelatih hingga pemain bahkan sudah terpapar.

Maka dari itu butuh protokol kesehatan tingkat tinggi agar liga-liga bisa dimulai lagi, agar penyebaran virus corona bisa ditekan. Salah satu opsi yang muncul adalah menghentikan kebiasaan meludah di lapangan.

Tak dipungkiri para pemain kerap meludah sembarangan di lapangan, sementara hal itu adalah media penularan virus corona paling mudah. Oleh karenanya, FIFA mengusukan agar meludah ke depannya dilarang dan harus dikenakan sanksi.

"Itu umum terjadi di sepakbola dan itu tidak higienis," ujar Kepala Komite Medis FIFA, Michael D'Hooghe, seperti dilansir Telegraph.

"Jadi, saat kami memulai sepakbola lagi kita harus sangat menghindari itu. Pertanyaannya apakah itu bisa. Mungkin mereka bisa memberi kartu kuning," sambungnya.

"Itu tak higienis dan cara yang bagus untuk menyebarkan virus. Ini salah satu dari alasan mengapa kita harus sangat berhati-hati sebelum kami bisa mulai lagi. Saya bukan pesimistis, saya lebih skeptis di momen ini," tutupnya.

Jika aturan ini diberlakukan maka pemain seperti Kyle Walker yang hobi menyemburkan air minum bisa kenal hukuman.