Legenda Bulutangkis asal Jawa Timur, Johan Wahyudi Tutup Usia

Surabaya - Dunia bulutangkis Indonesia baru saja berduka. Pasalnya, salah satu legenda nasional, Johan Wahyudi asal Jawa Timur tutup usia, Jumat (15/11).
Johan wafat di usianya ke-66 tahun. Kabar kepergian salah satu pemain ganda putra Indonesia itu pertama kali diunggah di akun Twitter @YuniKartika73 milik mantan pemain bulutangkis putri Indonesia.
"Dunia Bulutangkis kehilangan salah satu legenda nya. Telah meninggal dunia, Johan Wahjudi, semoga diterima disisi Tuhan YME & kel yg ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin," tulis Yuni.
Tak lama berselang, Twitter resmi PBSI @INABadminton juga mengunggah kabar wafatnya salah satu putra terbaik bangsa ini.
"Dunia bulutangkis Indonesia berduka. Telah meninggal dunia salah satu putra terbaik, salah satu legenda, Johan Wahjudi. Atas nama keluarga besar PBSI, kami mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME. Amin," tulis akun @INABadminton pada Jumat (15/11) sore.
Baca Juga: PB Djarum dan Para Pesohor Bulutangkis Indonesia
Pemilik nama lengkap Johanes Wahyudi ini lahir tanggal 10 Februari 1953 di Malang, Jawa Timur. Sejak berusia 4 tahun, Johan sudah dikenalkan bulutangkis oleh sang Ayah, Mangku Prayitno yang juga merupakan atlet bulutangkis di Jawa Timur.
Perjalanan karirnya dimulai di Kota Pahlawan, Surabaya. Ia bergabung sebagai pemain bulutangkis di klub Rajawali Surabaya.
Nama Johan Wahyudi sangat populer di era 70an. Ia dikenal sebagai pemain ganda putra nasional bersama Tjun-Tjun.
Kepopuleran Johan makin meroket kala dirinya sukses meraih gelar juara All England sebanyak 6 kali di era 1970an. Prestasi membanggakan inilah yang terus melekat dengan nama Johan Wahyudi.
Tak hanya itu, dari pasangan Tjun Tjun dan Johan pula, Indonesia mulai mengukir sejarah pada Asian Games 1974 di Teheran, Iran dengan perolehan medali emas.
Baca Juga: Termasuk Liliyana Natsir, Ini 5 Pebulutangkis Perempuan yang Putuskan Gantung Raket
Di tahun 1976 dan 1979, Johan ditunjuk untuk memperkuat tim Thomas Cup Indonesia. Nama Johan juga pernah membanggakan Indonesia menjadi juara dunia.
Pada tahun 1986, Johan juga sempat dipercaya untuk menjadi manajer tim Indonesia untuk All England. Ketika itu, nama-nama pemain muda Alan Budi Kusuma, Ardy Wiranata, Alan Budi Kusuma, dan Fung Permadi mengisi skuad Indonesia.
Mengutip dari PB Djarum, di penghujung karir, Johan mengalami kekecewaan yang sulit diungkapkan ke publik hingga akhirnya mengakhiri masa di Pelatnas pada 1982.
Kekecewaan tersebut membuatnyanya jarang berkecimpung di perbulutangkisan Indonesia. Hingga akhirnya ia memilih melanjutkan karir menjadi seorang pengusaha.
Kepergian Johan tentu menjadi kehilangan besar dalam dunia perbulutangkisan Tanah Air. Sekali lagi, selamat jalan Johan Wahyudi.(*)
Dunia bulutangkis Indonesia berduka.
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) November 15, 2019
Telah meninggal dunia salah satu putra terbaik, salah satu legenda, Johan Wahjudi.
Atas nama keluarga besar PBSI, kami mengucakan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya.
Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME. Amin. pic.twitter.com/PEyP0tR42f