Ragam Pemain Timnas Indonesia, Full Blood, Half Blood, Diaspora, Blijvers, hingga Bukan Blijvers
Jakarta - Baru-baru ini punggawa Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas. Berapa orang menilai bahwa tim yang dilatih oleh pelatih sepakbola asal Korea Selatan Shin Tae Yong itu terlalu ‘penuh’ dengan pemain naturalisasi.
Dari 11 orang starter, hanya dua orang yang mempunyai darah Indonesia murni alias ayah dan ibunya asli Indonesia. Sementara sembilan orang sisanya adalah pemain hasil naturalisasi.
Namun artikel ini tidak akan membahas hal itu. Artikel ini akan membahas tentang ragam pemain Timnas Indonesia yang kini telah semuanya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
1. Pemain Full Blood atau Darah Murni
Pemain berdarah murni adalah pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia secara penuh. Mereka lahir dan besar di Indonesia, serta memiliki identitas nasional yang kuat.
Pemain dengan darah murni Indonesia disebut-sebut sebagai perwakilan murni masyarakat Indonesia alias putra bangsa yang berjuang untuk negara lewat sepakbola.
Beberapa pemain Timnas dengan darah murni adalah Arhan Pratama, Rizki Ridho, Hokky Caraka. Di era dulu, kita bisa melihat pemain darah murni seperti Bambang Pamungkas dan Kurniawan Dwi Yulianto.
2. Pemain Half Blood WNI Sejak Lahir
Pemain half blood WNI sejak lahir adalah yang memiliki salah satu orang tua berwarga negara Indonesia dan lahir di Indonesia. Mereka memiliki dualitas kewarganegaraan, namun telah memilih membela Timnas Indonesia.
Egy sejak lahir sudah WNI namun dia memiliki darah keturunan dari sang ayah. Egy disebut mewarisi darah Belanda dari garis papanya. Kakeknya sang papa, atau buyutnya Egy merupakan keturunan Belanda.
3. Pemain Diaspora Keturunan Indonesia
Pemain diaspora keturunan Indonesia adalah pemain yang memiliki darah Indonesia namun lahir dan besar di luar negeri. Mereka juga tinggal dan berkembang di luar negeri.
Para pemain ini juga biasanya sudah melanglang buana untuk mengembangkan sepakbola. Beberapa bermain di liga-liga yang lebih kompetitif dan memiliki pengalaman internasional yang lebih kaya.
Karena sudah memiliki pengalaman bermain sepakbola di liga luar negeri, mereka biasanya memiliki kemampuan teknis yang baik dan memiliki gaya bermain yang berbeda di Timnas Indonesia.
Para pemain diaspora ini ada yang memang sudah WNI dan ada juga yang menjadi WNI setelah dinaturalisasi. Beberapa pemain Diaspora Keturunan Indonesia adalah Elkan Baggot, Jay Idzes, dan Sandy Walsh.
4. Pemain Blijvers
Istilah ‘Blijvers’ berasal dari bahasa Belanda yang artinya ‘orang yang tinggal’. Pemain blijvers adalah pemain keturunan Belanda yang memilih untuk tinggal dan bermain sepak bola di Indonesia.
Mereka memang tidak memiliki darah Indonesia tapi bisa dinaturalisasi karena nenek/kakeknya lahir dan pernah tinggal di Indonesia pada era Hindia Belanda.
Mereka biasanya bermain sepakbola di level profesional atau sepakbola Eropa. Beberapa contoh pemain yang merupakan Blijvers adalah Maarten Paes dan Nathan Tjoe-A-On.
Maarten menjadi Blijvers dari sang nenek Nel Appels-van Heyst, seorang blijvers. Nenek Paes lahir di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.
Sementara Nathan Tjoe-A-On memiliki seorang kakek yang lahir dan besar di Semarang, Jawa Tengah. Meski tak memiliki darah Indonesia secara langsung, mereka dianggap memiliki ikatan yang kuat dengan Indonesia.
5. Pemain Bukan Blijvers
Pemain bukan blijvers adalah pemain asing yang dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Mereka biasanya memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat memperkuat posisi-posisi tertentu di timnas.
Pemain Timnas Bukan Blijvers adalah Marc Klok. Di masa dulu, kita melihat pemain Bukan Blijvers seperti Cristian Gonzales yang mendapat status WNI dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2010.
Demikian klasifikasi pemain sepakbola yang menjadi punggawa Timnas Indonesia. Saat ini, Timnas Indonesia sedang berjuang untuk masuk dalam Piala Dunia 2026. Kita dukung terus ya, Guys!