URstyle

Stok Menipis, Sejumlah RS di Inggris Cuci APD dalam Suhu 60 Derajat

Kintan Lestari, Selasa, 21 April 2020 18.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Stok Menipis, Sejumlah RS di Inggris Cuci APD dalam Suhu 60 Derajat
Image: istimewa

London - Masih bertambahnya kasus COVID-19 di seluruh dunia membuat stok Alat Pelindung Diri (APD) semakin langka. Tenaga medis pun harus memutar otak untuk dapat terus bekerja menangani pasien dengan menggunakan APD.

Contohnya di Inggris. Layanan Kesehatan Nasional (NHS) mengatakan karena kurangnya APD beberapa rumah sakit mencuci baju pelindung sekali pakai pada suhu 60C sehingga baju tersebut dapat digunakan beberapa kali.

Kepala eksekutif NHS Providers, Chris Hopson, mengatakan rumah sakit tidak bisa mengandalkan janji pemerintah bahwa mereka sedang dikirimi 400 ribu alat pelindung diri dari Turki.

"Tidak diragukan lagi bahwa saat ini kami dipercaya kekurangan baju pelindung. Pemimpin yang dipercaya benar-benar melakukan segala yang mereka bisa untuk mencoba mengatasi masalah itu," kata Hopson seperti dikutip dari The Independent.

Hopson juga mengatakan beberapa perserikatan NHS sekarang "menyelidiki" apakah mereka dapat dengan aman mencuci dan menggunakan kembali gaun penolak cairan yang menawarkan tingkat perlindungan tertinggi bagi pekerja garis depan.

"Satu perserikatan menemukan bahwa jika kamu mencuci pakaian itu di suhu 60 derajat kemungkinan pakaian itu bisa dipakai hingga tiga kali lagi lantaran masih mampu meolak cairan sepenuhnya. Sekarang ini tidak ideal, ini benar-benar mendesak itulah mengapa kami perlu mendapatkan pasokan yang lebih berkelanjutan," kata Hopson lagi.

Cara itu rupanya juga sudah dipikirkan, namun belum diputuskan apakah akan diizinkan atau tidak. 

Dokumen Kesehatan Masyarakat Inggris (Public Health England) yang bocor mengungkapkan beberapa APD dapat digunakan kembali oleh staf sebagai 'upaya terakhir' untuk mengatasi kekurangan. Seorang juru bicara Public Health England mengkonfirmasi bahwa penggunaan kembali barang yang aman sedang dipertimbangkan, tetapi belum ada keputusan yang dibuat.

Pedoman yang dikeluarkan oleh PHE pada hari Jumat (17/4/2020) mendorong staf NHS untuk menggunakan baju tahan cairan jika pakaian anti fluida yang lebih protektif tidak tersedia.

Kiriman sejumlah 400 ribu APD dari Turki masih belum sampai juga ke tangan medis karena keterlambatan pengiriman. Belum lagi setelah sampai kiriman tersebut harus melalui sejumlah prosedur sehingga tidak bisa langsung dikenakan tenaga medis.

Kepala eksekutif Konfederasi NHS, Niall Dickson, menyuarakan keprihatinan atas pengiriman Turki. Dia mengatakan akan lebih baik jika pemerintah tidak membuat pengumuman di tempat pertama. Dia juga mengatakan bahwa staf perlu membuat penilaian sendiri apakah mereka merasa aman dengan APD yang saat ini ditawarkan.

NHS diperkirakan menggunakan sekitar 150.000 gaun sehari, yang berarti stok dari Turki hanya akan bertahan kurang dari tiga hari bahkan jika dikirimkan seperti yang dijanjikan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait