Studi: Cabang Olahraga Baru di Olimpiade Catat Tingkat Cedera Tertinggi

Jakarta - Cabang olahraga (cabor) baru seperti BMX gaya bebas, karate dan skateboard termasuk cabor yang memiliki tingkat kasus cedera tertinggi di Olimpiade Tokyo.
Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang dipublikasikan pada Rabu (14/12/2022).
Tiga cabor baru tersebut masuk dalam lima besar kasus cedera terbanyak di Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.
Sementara, cabor tinju dan balap sepeda BMX tercatat memiliki tingkat cedera tertinggi dengan 27 persen atlet yang mengalaminya.
Menurut studi British Journal of Sports Medicine menunjukkan data cedera dari beberapa cabang olahraga seperti BMX gaya bebas sebanyak 22 persen atlet mengalami cedera, lalu skateboard sebanyak 21 persen dan karate 19 persen.
Selain itu, cabang olahraga baru lainnya adalah panjat tebing dengan total cedera 15 persen, selancar 13 persen dan bola basket 3x3 dengan 11 persen.
Total cedera yang dialami oleh para atlet tersebut berdasarkan penelitian IOC setiap Olimpiade sejak Olimpiade Beijing 2008. Sebanyak 11.300 atlet dari 206 dipantau di Tokyo dan lebih dari seribu atlet mengalami cedera.
Terdapat sembilan atlet di Tokyo yang mengalami cedera dan hal tersebut sebanding dengan delapan persen saat Olimpiade Rio 2016, Olimpiade London 2012 sebanyak 11 persen dan Olimpiade Beijing 2008 dengan 10 persen.
Tokyo mencatat tingkat penyakit terendah yang pernah tercatat di Olimpiade tersebut dilakukan saat pembatasan COVID-19 dengan total 3,9 penyakit per 100 atlet dibandingkan Olimpiade Rio dengan 5,4 penyakit pada atlet dan Olimpiade London dengn 7,2 penyakit.
"Ini sebagian besar mungkin disebabkan oleh tindakan pencegahan ekstensif yang dilakukan untuk mengurangi COVID-19, secara efektif mengurangi penularan COVID-19 dan semua penyakit infeksi pernapasan," ujar Peneliti IOC, mengutip ANTARA, Rabu (14/12/2022).
Disisi lain, cabang olahraga Taekwondo dan bulutangkis termasuk salah satu cabang yang memiliki rawan cedera dengan tingkat tertinggi di Paralimpiade Tokyo. Menurut data, sebanyak delapan persen atlet Paralimpiade alami cedera di Tokyo.