URstyle

Bangunan Pra Majapahit hingga Koin Belanda Kuno Ada di Kota Batu

Nunung Nasikhah, Selasa, 24 Desember 2019 12.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bangunan Pra Majapahit hingga Koin Belanda Kuno Ada di Kota Batu
Image: Humas Pemkot Batu

Malang - Sebuah situs baru belum lama ini ditemukan di wilayah Kota Batu, tepatnya di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo. Situs Pendem ini diyakini merupakan bangunan Batur atau Mandapa Pra Majapahit.

Berdasarkan hasil eskavasi, ukuran bata yang ditemukan lebih besar dari bata masa Majapahit yang ditemukan di Situs Trowulan dengan panjang 30 sampai 32 cm, lebar 18 cm, dengan ketebalan 6 sampai 7 cm.

Nah, untuk bata yang ditemukan di Situs Pendem ini ukurannya hampir sama dengan temuan di Situs Sekaran yang berada di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Kegiatan ekskavasi struktur bata ini telah dilakukan di area 300 meter persegi sebelah utara Punden Pendem.

Baca juga: Duh, Polisi Temukan Dua Buah Granat Aktif Peninggalan Perang Dunia II

Tim arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan berhasil membuka enam buah kotak gali di titik yang berbeda yang masing-masing berukuran 4 x 4 meter dengan kedalaman mencapai 60 centimeter hingga 1,5 meter.

Selain struktur bata, tim BPCB juga menemukan dua buah koin dari masa Belanda yang terbuat dari tembaga yang masing-masing bertuliskan “Nderland Indie 1825” dan “Java 1810”. Temuan ini diperoleh pada tatanan struktur bata di kedalaman 64 cm dari permukaan tanah.

Arekolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, temuan di Desa Pendem ini sangat penting. Jika dibandingkan dengan temuan situs lainnya yang ada di Kota Batu, temuan di Pendem kali ini menurut Wicaksono lebih signifikan dan berpeluang menguak sejarah kawasan Pendem maupun Kota Batu.

Menurut tim, temuan koin Belanda di dalam permukaan tanah telah menguatkan dugaan kemungkinan bangunan batur atau mandapa pada 1800-an masih nampak di permukaan tanah. Kemudian bangunan tersebut terpendam atau dipendam karena sebuah faktor.

Baca juga: Wih! Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan Ditemukan di Halaman Sekolah Malang

“Dan mungkin ini juga yang menjadi asal usul nama Desa Pendem (atau Pendam)” kata salah satu tim arkeolog BPCB Trowulan.

Sementara itu, Wakil Walikota H Punjul Santoso mengatakan bahwa penemuan situs ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah, terutama dari Dinas Pariwisata.

“Kita sebagai pemerintah daerah harus melestarikan penemuan tersebut, diketahui ini peninggalan kerajaan singosari, penemuan ini diketahui oleh masyarakat yang kemudian dilaporkan ke Dinas Pariwisata bersama kepala desa dan camat, kalau perlu pembebasan tanah kita akan anggarkan,” ungkap Punjul.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait