Cicipi Aneka Kuliner Legendaris Bandung Lewat Aksi Molecular Gastronomy, Guys!

Bandung - Urbanreaders, pernah dengar soal molecular gastronomy belum, nih? Akhir-akhir ini, molecular gastronomi sendiri sedang jadi tren yang mulai digandrungi para penikmat kuliner.
Uniknya, istilah ini mengacu pada cabang ilmu dalam pangan yang memadukan transformasi fisiokimiawi dan bahan pangan selama proses memasak, lho.
Keseruan dari molecular gastronomy ini baru saja dipraktekan oleh salah satu chef ternama Indonesia, Andrian Ishak. Ia mendekonstruksi 17 hidangan legendaris khas kota Bandung ala molecular gastronomy di Gedung Gas Negara, kawasan gedung tua jalan Braga pada 30 November kemarin.
Mengusung tema “Discover the local legends”, kegiatan seru ini menghadirkan pengalaman multi-sensory dining yang menarik banget buat dicoba.
Baca juga: Ingin Santap Kuliner Legendaris? Yuk, Cobain Foodcourt Ini!
So, pengunjung bakal merasakan pengalaman berkuliner yang nggak hanya berpusat pada lidah saja, namun juga pada indra lainnya seperti pendengaran bahkan pengelihatan, lho.
“Dalam rangkaian hidangan yang saya sajikan pada pengalaman multi-sensori ini, saya ingin menginspirasi setiap partisipan yang hadir untuk terus mencari, menemukan dan mengerti pentingnya sebuah passion,” ungkap chef Andrian Ishak.
Ia pun sengaja memilih 17 hidangan kuliner legendaris Bandung yang sudah memiliki banyak penggemar. Chef Andrian sendiri mengajak kita untuk menikmati kuliner tersebut dengan cara makan berbeda namun nggak menghilangkan cita rasa aslinya.
Nah, salah satu makanan yang dihidangkan dalam acara ini adalah Mie Kocok Mang Dadeng yang dihadirkan sesuai dengan cita rasa aslinya. Uniknya, chef Andrian pun mengajak audience untuk mengocok bahan-bahannya agar tercipta mie yang siap dinikmati.
Baca juga: Serunya Plesiran Bareng Gojek, Jelajahi Kuliner dan Wisata di Bandung
Selain itu, chef Andrian pun menyajikan menu Es Duren Kantin Sakinah X Es Alpukat Linggarjati sebagai hidangan dessert. Saat menyajikan menu ini, audience disuguhkan Instrumen musik metal dengan backsound gemuruh petir dan visual yang menampilkan derasnya hujan menemani penyajiannya.
Namun sebelum itu, yang paling unik audience diajak untuk menggunakan jas hujan demi merasakan sensasi hujan yang sebenarnya.
Nggak hanya sampai di sana, masih ada menu-menu kuliner khas Bandung yang disajikan. Misalnya Perkedel Bondon, Kupat Tahu Gempol, Sate Kambing Hadori, dan lainnya. Penyajiannya turut ditemani visual dan suara yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi para audience yang hadir.
Multi-sensory dining ini tentunya bisa memberikan pengalaman berkuliner baru yang seru buat dicoba. Hayo, siapa nih yang jadi penasaran kaya gimana keseruannya?