Kaki Bengkak Setelah Berdiri Lama, Waspada Bisa Jadi Varises!
.jpeg)
Jakarta - Kaki bengkak setelah berdiri lama terkadang dianggap wajar. Padahal kondisi ini bisa saja buruk dan perlu perawatan medis jika ternyata terserang Chronic Venous Insufficiency (CVI) atau yang dikenal dengan varises.
Dokter Spesialis Bedah dari Eka Hospital PIK, Dokter Bayu Agung Alamsyah menerangkan, CVI adalah kondisi medis ketika aliran darah dalam pembuluh vena ke jantung mengalami gangguan.
“Akibatnya darah tertahan di kaki. CVI juga terjadi akibat kerusakan pada katup vena yang seharusnya mencegah darah menuju jantung, mengalir mundur kembali ke kaki,” kata Dokter Bayu saat diskusi media di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Dokter Bayu menambahkan, CVI terjadi dalam beberapa fase. Pada fase awal, darah yang menumpuk pada pembuluh darah vena tungkai menyebabkan pembesaran yang dikenal juga sebagai Varises, Reticular Vein, dan Spider Vein.
Kemudian, terjadi kebocoran halus atau ekstravasasi cairan dari pembuluh darah ke jaringan dan menyebabkan pembengkakan kaki, atau yang dikenal juga dengan Edema.
Menurut Dokter Bayu, kondisi edema ini menyebabkan pasien mengeluh kaki terasa berat, keram, dan nyeri bila berdiri atau berjalan jauh karena penumpukan cairan di kaki.
Baca Juga: Kenali 7 Hal yang Bisa Bikin Gusi Bengkak
“Akibat edema yang terjadi, tidak jarang pasien turut menderita infeksi pada tungkai berupa Selulitis akibat fungsi kulit sebagai barrier terhadap kuman menjadi menurun,” imbuhnya.
Kondisi ini bisa berkembang lebih parah, dan menyebabkan kaki kehitaman hingga muncul luka yang tidak kunjung sembuh (Unhealed Ulcer/Ulkus Venosum), sepsis, hingga kematian akibat komplikasi infeksi.
Lalu apa saja penyebab dan faktor risiko CVI dan varises? Ada beberapa faktor, antara lain:
- Usia, bertambahnya usia menyebabkan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah;
- Berdiri/duduk lama;
- Sering mengangkat beban berat;
- Obesitas, memberi tekanan ekstra pada pembuluh vena di kaki;
- Riwayat batuk lama dan mengedan.
Dokter Bayu melanjutkan, ada beberapa opsi pengobatan yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah CVI dan varises ini. Pengobatan bisa dilakukan melalui obat atau pembedahan.
Ada dua jenis bedah yang bisa ditempuh, yaitu bedah vaskular dan endovaskular. Bedah vaskular, lanjutnya, dilakukan dengan Stripping Vena (menghilangkan vena yang mengalami varises) dan Ligasi Tinggi (memutus dan mengikat vena yang rusak).
Sementara bedah endovaskular ada beberapa macam, yaitu Endovenous Microwave Ablation (EMWA), Laser Endovenous (EVLT), Radiofrequency Ablation (RFA), Sclerotherapy, dan Vein Glue.
“Pendekatan endovaskular punya beberapa keuntungan, seperti pemulihan cepat, minim sayatan, hasil tampilan lebih baik, nyeri pasca tindakan sangat minim,” pungkasnya.