URstyle

Masih Utuh, Ini 6 Situs Era Megalitik dari Jejak Prasejarah di Bali

Ivan, Kamis, 20 Juni 2019 07.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Masih Utuh, Ini 6 Situs Era Megalitik dari Jejak Prasejarah di Bali
Image: Pura Ratu Gede Pancering Jagat. (Image: maimelali.banglikab.co.id)

Urban Asia - Sudah bukan jadi hal yang umum lagi kalo negara kita Indonesia memiliki jejak peradaban yang sangat panjang.

Bukan kaleng-kaleng lagi, karena memang hampir di seluruh penjuru Indonesia hampir pasti ditemukan situs jejak prasejarah.

Asal tahu guys, jejak zaman prasejarah era megalitikum di Indonesia biasanya ditandai dengan adanya bangunan batu-batu besar entah dalam bentuk sebagai bangunan maupun sarana pemujaan.

Istilah megalitikum sendiri berasal dari bahasa Yunani Megalitik yakni kata mega yang berarti besar dan Lhitos yang berarti batu.

Bangunan tersebut biasanya dinamai dengan istilah seperti punden berundak, sarkofagus, menhir, maupun dolmen.

Nah batu-batu era ini hampir tesebar ada di seluruh pulau di Indonesia.

Setiap batu di tiap pulau ini memiliki bentuk, fungsi dan ceritanya masing-masing.

Nah kali ini Urban Asia akan membahas jejak peradaban zaman megalitikum yang ada di Bali yanb juga memiliki jejak sejarah yang panjang. Berikut 7 situs era megalitik yang ada di Bali.

Pura Ratu Gede Pancering Jagat Desa Trunyan

Pura Ratu Gede Pancering Jagat ini berada di wilayah Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani Bangli, Bali.

Di pura ini terdapat sebuah arca Datonta setinggi empat meter yang memiliki corak zaman megalitik.

Arca Datonta ini bagi masyarakat Terunyan, dianggap sebagai perwujudan Dewa tertinggi Trunyan.

Datonta ini dipuja untuk memohon kemakmuran.

Pura Luhur Sekartaji

text

(Image: balipost.com)

Pura ini terletak di Desa Pakraman Sekartaji, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan, Bali.

Pura ini sendiri diperkirakan telah berdiri sejak abad I hingga abad VIII masehi.

Di areal pura ini ada peninggalan megalitik berupa tahta batu yang ada di depan setiap pelinggih di pura ini.

Pura Puncak Penulisan

text

(Image: kintamani.id)

Pura Puncak Penulisan juga disebut sebagai Pura Tegeh Koripan atau Pura Pamojan terletak di Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, Bali.

Di pura sini merupakan tempat pemujaan warga setempat kepada Dewa Siwa.

Di pura ini terdapat sejumlah artefak batu yang merupakan peninggalan zaman megalitikum.

Pura Batu Madeg Besakih

Pura ini terletak di kompleks pura terbesar di Bali yakni Pura Besakih.

Lokasinya di sebelah utara Pura Penataran Agung Besakih.

Di dalam pura ini terdapat sebuah batu yang tegak berdiri sehingga pura ini pun disebut Pura Batu Madeg.

Batu ini merupakan sebuah menhir yang merupakan peninggalan zaman megalitikum.

Pura Kiduling Kreteg di Besakih

text

(Image: vidio.com)

Selain Pura Batu Madeg, di kompleks Pura Besakih juga ada Pura Kiduling Kreteg.

Di pura ini juga ada peninggalan bangunan zaman megalitikum dalam bentuk bangunan bebaturan.

Pura Batur Gangsian

text

(Image: desatinggarsari.wordpress.com)

Pura ini merupakan Pura Kahyangan Jagat di Banjar Kapas Jawa, Desa Pakraman Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali.

Di sekitar pura ini terdapat kurang lebih 1.000 batu dan dipekirakan menjadi benda peninggalan zaman megalitikum.

Batu-batu ini bertumpuk dan tersusun rapi di areal bagian bawah pura dan memiliki ukuran hampir sama yakni panjang 2 meter dengan diameter 0,5 meter.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait