URstyle

Mengenal PGT, Skrining Kelainan Genetika pada Embrio saat Program Bayi Tabung

William Ciputra, Selasa, 30 Juli 2024 17.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal PGT, Skrining Kelainan Genetika pada Embrio saat Program Bayi Tabung
Image: Ilustrasi. (Freepik)

Jakarta - Program bayi tabung menjadi pilihan untuk program hamil bagi pasangan suami istri yang memiliki permasalahan kesuburan. Selain itu, program ini juga dipilih untuk memastikan keselamatan ibu dan calon bayi karena kondisi genetika tertentu. 

Dalam perjalanannya, program bayi tabung terus mengalami perkembangan. Program ini memungkinkan pasangan suami istri untuk untuk hamil, mendapat bayi kembar, memilih jenis kelamin, hingga mendeteksi kelainan genetika sejak masih embrio. 

Deteksi kelainan genetika ini mungkin dilakukan karena adanya prosedur Preimplantation Genetic Testing (PGT) dalam prosedur bayi tabung. 

Apa Itu PGT?

Dokter Spesialis Kandungan sekaligus Konsultan Fertilitas di Eka Hospital Grand Family, Ferdhy Suryadi Suwandinata dalam diskusi dengan awak media pada Jumat (26/7/2024) lalu menjelaskan apa itu PGT. 

Menurut Dokter Ferdhy, Preimplantation Genetic Testing (PGT) adalah prosedur pengujian yang dilakukan untuk memeriksa embrio sebelum ditanam pada rahim dalam proses bayi tabung. 

“PGT berguna untuk memastikan embrio tidak memiliki kelainan genetik tertentu,” kata Dokter Ferdhy, Jumat. 

Dokter Ferdhy menambahkan, PGT biasanya dilakukan pada pasangan yang memiliki riwayat kelainan genetik. 

Dengan PGT, pasangan suami istri bisa memastikan embrio tidak memiliki kelainan genetik sehingga bayi yang dilahirkan membawa genetik yang normal.

Prosedur PGT

Adapun prosedur PGT hanya bisa dilakukan dengan program bayi tabung. Pertama-tama, dokter akan melakukan stimulasi ovarium untuk mendapatkan sel telur yang bisa dibuahi. 

Sel telur yang dipilih kemudian kan dibuahi oleh sel sperma suami dengan menggunakan teknik intracytoplasmic sperm microinjection (ICSI). Pembuahan ini nantinya akan menghasilkan embrio.

Berikutnya, embrio yang dihasilkan kemudian akan dikultur hingga tahap 6 dan 8 sel, sesuai dengan perkembangan embrio pada hari ke-3 hingga ke-5. 

Setelah itu, baru PGT akan dilakukan, yaitu melalui biopsi atau pengambilan sampel jaringan. Dalam proses ini, dokter akan mengangkat 1-2 sel untuk dilakukan intubasi. 

Proses intubasi dilakukan dengan memasukkan sel-sel tadi ke dalam tabung, lalu dilakukan ekstraksi materi genetik dari sel-sel tersebut. 

Selanjutnya, dokter akan menganalisis materi genetik pada sel-sel tersebut menggunakan beberapa teknik, seperti FISH, array CGH, PCR, hingga sekuensing.

Dari analisis tersebut akan diketahui mana embrio yang sehat dan tidak. Embrio yang sehat sebagian akan ditransfer ke rahim ibu, sehingga terjadi kehamilan. 

Sementara sisa embrio yang sehat bisa dibekukan untuk digunakan dalam program bayi tabung berikutnya di masa depan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait