Mi Instan Indonesia Ini Dinobatkan Jadi yang Paling Banyak Dipilih di Dunia

Jakarta - Mi instan atau instant noodle menjadi salah satu makanan populer di Indonesia dan dunia. Bahkan beberapa brand mi instan Indonesia juga ada yang terkenal di negara lain.
Salah satunya adalah Indomie, mi instan produksi PT Indofood. Mi instan ini kembali dinobatkan sebagai The Most Chosen Instant Noodle Brand in the World berdasarkan Kantar Brand Foodprint Report Edisi 2024.
Direktur Indofood CBP, Taufik Wiraatmadja menuturkan, Indomie sudah memanjakan lidah konsumen selama 50 tahun. Selain itu, produk Indomie juga sudah hadir di lebih dari 100 negara.
Maka tak heran Indomie menjadi in instan yang paling banyak dipilih di dunia.
“Indomie dapat mencapai ini karena kami menyediakan produk berkualitas dengan cita rasa yang unik dan mengikuti trend pasar sehingga dapat memenuhi selera konsumen,” kata Taufik dikutip Sabtu (13/7/2024).
Indomie berhasil menempati urutan pertama untuk kategori mi instan berdasarkan pengukuran Consumer Reach Points (CRP) dari studi Kantar Global.
Selain itu Indomie juga dinobatkan sebagai The Most Chosen FMCG Brand di South East Asia dan Indonesia, serta menjadi The Most Chosen Food Brand di Indonesia.
Tidak hanya Indomie, produk Indofood CBP lainnya dibawah naungan merek Indofood juga terpilih sebagai Top Ten Most Chosen FMCG Brand di Indonesia. Merek Indofood hadir lewat produk Indofood Racik, Sambal Indofood dan Kecap Indofood.
Penyerahan Penghargaan The Most Chosen Brand oleh Kantar Indonesia, diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2024 di Jakarta lalu.
Kantar Brand Footprint merupakan studi komprehensif terhadap merek FMCG di seluruh dunia, termasuk pemeringkatan tahunan The Most Chosen FMCG Brands.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan pengukuran Consumer Reach Points (CRP), yang didasarkan pada populasi, penetrasi pasar dan pilihan konsumen, untuk memeringkatkan merek-merek yang paling dipilih di seluruh dunia.
Lingkup studi meliputi 62 negara yang tersebar di 5 benua dan mencakup 76% populasi dunia serta melibatkan lebih dari 42.800 merek yang menjadi pilihan konsumen.