Nggak Cuma Snorkeling, Kamu Juga Bisa Lepas Penyu di Karimunjawa

Jakarta - Pulau Karimunjawa menjadi salah satu destinasi wisata snorkeling yang banyak dikunjungi traveler. Eh tapi di pulau ini, kamu nggak cuma bisa snorkeling loh.
Ada banyak destinasi wisata seru yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah mengunjungi Pusat Konservasi Penyu di Pulau Legon Jaten, Karimunjawa.
Konservasi Penyu merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Karimunjawa. Letaknya di pinggir pantai Pulau Legon Jaten.
Saat kamu datang ke sini, kamu akan disambut seorang pengelola yang akan menjelaskan bagaimana proses penetasan penyu sebelum dilepas di laut.
Baca juga: Bujet Hemat Liburan ke Karimunjawa dari Jakarta
Sukan, Petugas di Konservasi Penyu Karimunjawa mengatakan, prose penetasan alami penyu dari telur membutuhkan waktu selama 60 hari. Selama itu, petugas wajib menjaga dan memberi perhatian penuh.
Liburan seru Urbanasia di Karimunjawa. (Ken Yunita/Urbanasia)
“Telur datang kemudian didata dulu, jumlahnya berapa, tanggalnya berapa dan dia datang dari pulau mana,” katanya kepada Urbanasia, belum lama ini.
Telur-telur tersebut lalu ditempatkan di dalam ember berisi pasir pantai, setiap ember terdapat 60 telur. Untuk bisa menetas, suhu ruangan penyimpanan harus dijaga.
“Kalau nggak dijaga nggak bisa menetas. Biasanya sih dari seember gini, 90 persen yang bisa menetas,” katanya.
Baca juga: Catat! Pantai Kuta Bakal Bebas Kendaraan Bermotor di Malam Tahun Baru
Setelah menetas, penyu-penyu kecil itu sebaiknya segera dilepas di laut. Biasanya, orang-orang yang datang bisa mendapat kesempatan untuk melepaskan penyu-penyu kecil tersebut.
“Jadi setelah menetas sebaiknya langsung dilepaskan supaya dia langsung berada di habitatnya. Biar dia bisa beradaptasi,” katanya.
“Kalau ngelepasnya pas udah besar, dia nggak akan bisa nyari makan sendiri,” lanjutnya.
Liburan seru Urbanasia di Karimunjawa. (Ken Yunita/Urbanasia)
Menurut Sukan, dari 100 penyu yang dilepas ke laut, biasanya hanya satu yang akan bertahan hidup. Sisanya kemungkinan besar akan dimangsa oleh predator seperti elang dan ikan yang mengapung.
“Kita biasanya melepas penyu sore hari supaya menghindari predator-predator itu. Kalau pag atau siang, biasanya suka banyak predator,” katanya.
Baca juga: Destinasi Kuliner Baru di Banyuwangi Tawarkan Sensasi Makan Sidat di Tepi Sungai, Guys!
Untuk menetaskan penyu, pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu. Kamu bisa mendapat satu penyu yang bisa kamu lepaskan ke laut.
Konservasi Penyu di Karimunjawa ini sudah ada sejak tahun 2003. Saat itu, tempat ini berlokasi di Kemajon lalu pindah ke Pulau Menjangan Besar. Dan baru pada 2013 pindah ke lokasi yang sekarang.